Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Spurs Pecat Pelatih yang Bawa Juara, Media Australia Murka

Kompas.com - 07/06/2025, 22:18 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

SYDNEY, KOMPAS.com – Sejumlah media Australia mengecam keputusan Tottenham Hotspur memecat pelatih Ange Postecoglou.

Mereka menyebut langkah tersebut sebagai “kesalahan besar” dan menilai pria asal Australia itu telah membuktikan dirinya sebagai sosok pemenang.

Postecoglou menjadi pelatih asal Australia tersukses di luar negeri. Bersama Spurs, ia berhasil mempersembahkan trofi Eropa pertama klub tersebut dalam 41 tahun terakhir, sekaligus mengamankan tiket ke Liga Champions musim depan.

Baca juga: Arab Saudi Akui Sulit Pertahankan Cristiano Ronaldo, tapi Ada 2 Opsi

Namun, performa buruk di kompetisi domestik—terburuk sejak klub terdegradasi pada musim 1976/1977—membuatnya kehilangan jabatan sebagai pelatih kepala.

The Lilywhites musim ini finis di peringkat ke-17 Liga Primer Inggris, hanya satu strip di atas zona degradasi.

Keputusan yang dinilai "kejam"

Sydney Morning Herald menyebut keputusan bos Spurs, Daniel Levy, sebagai tindakan “kejam” dan langkah yang kemungkinan besar akan disesali klub di kemudian hari.

“Sekarang akan selalu ada pertanyaan 'bagaimana jika' yang tak bisa dijawab soal musim ketiga Postecoglou di Spurs,” sindir media tersebut, dikutip dari kantor berita AFP.

“Dan tampaknya tak ada harapan siapa pun penggantinya akan mendapat dukungan yang cukup untuk memuaskan Levy, yang lebih mementingkan posisi klasemen ketimbang benar-benar meraih gelar.”

Mantan pemain timnas Australia dan West Ham, Robbie Slater, turut mengecam keputusan tersebut

Dalam kolomnya di The Australian, Slater menyebut pemecatan Postecoglou sebagai “kesalahan besar”.

“Levy menempatkan dirinya dalam posisi yang sangat sulit sekarang. Ia sudah tidak disukai oleh fans Spurs, dan kini ia ambil risiko besar,” tulis Slater.

“Ange selalu mengatakan bahwa ‘musim ketiga selalu lebih baik daripada musim kedua’. Semoga sukses dengan itu, Spurs.”

Postecoglou tercatat sebagai pelatih kelima yang dipecat Levy dalam enam tahun terakhir.

Baca juga: Usai Kalah 0-1 Lawan Indonesia, Suporter China: Bubarkan Timnas!

Kritik yang lebih halus

Sementara itu, stasiun tv nasional ABC memberikan kritik lebih halus. Mereka menyebutkan, “Pada akhirnya, Postecoglou memang menghadapi tantangan berat untuk mempertahankan posisinya.”

Namun, mereka juga mempertanyakan logika di balik keputusan Tottenham memecat pelatih yang telah memenuhi janjinya membawa pulang trofi di musim keduanya.

“Ia sudah membuktikan dirinya sebagai pemenang di semua liga tempat ia melatih—baik di Skotlandia, Australia, Jepang, hingga Inggris,” tulis ABC.

“Pemecatan ini konsisten dengan reputasi Tottenham dalam menyia-nyiakan peluang menjanjikan dan membuat kehidupan para pendukungnya tak nyaman — bahkan menyiksa,” imbuhnya.

Baca juga: Kritik Pedas Komentator China Usai Kalah 1-0 Lawan Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Ada Apa di Los Angeles? Penggerebekan Imigran Berujung Ricuh
Ada Apa di Los Angeles? Penggerebekan Imigran Berujung Ricuh
Global
Gempa di Kolombia M 6,3 Bikin Warga Bogota Berhamburan ke Jalan
Gempa di Kolombia M 6,3 Bikin Warga Bogota Berhamburan ke Jalan
Global
Iran Klaim Dapatkan Ribuan Dokumen Intelijen Israel soal Nuklir dan Pertahanan
Iran Klaim Dapatkan Ribuan Dokumen Intelijen Israel soal Nuklir dan Pertahanan
Global
Ketegangan di Los Angeles, Trump Kerahkan 2.000 Garda Nasional
Ketegangan di Los Angeles, Trump Kerahkan 2.000 Garda Nasional
Global
Nenek Usia 88 di AS Akhirnya Raih Ijazah Universitas yang Tertunda Selama 60 Tahun
Nenek Usia 88 di AS Akhirnya Raih Ijazah Universitas yang Tertunda Selama 60 Tahun
Global
Rusia Bakal Serang Wilayah Industri di Ukraina untuk Pertama Kalinya
Rusia Bakal Serang Wilayah Industri di Ukraina untuk Pertama Kalinya
Global
Kronologi Penembakan Miguel Uribe, dari Aksi Kampanye hingga Penangkapan Pelaku
Kronologi Penembakan Miguel Uribe, dari Aksi Kampanye hingga Penangkapan Pelaku
Global
Kolombia Buru Dalang Penembakan Miguel Uribe, Ada Hadiah Rp 11,8 Miliar
Kolombia Buru Dalang Penembakan Miguel Uribe, Ada Hadiah Rp 11,8 Miliar
Global
Ibu Miguel Uribe Pernah Jadi Korban Kartel Narkoba Kolombia
Ibu Miguel Uribe Pernah Jadi Korban Kartel Narkoba Kolombia
Global
Kapal yang Bawa Greta Thunberg ke Gaza Hampir Tiba, Israel Siap Mencegat
Kapal yang Bawa Greta Thunberg ke Gaza Hampir Tiba, Israel Siap Mencegat
Global
Capres Kolombia Ditembak Saat Kampanye Kini Kritis, Pelaku Diduga di Bawah Umur
Capres Kolombia Ditembak Saat Kampanye Kini Kritis, Pelaku Diduga di Bawah Umur
Global
Rela Digigit Ular 200 Kali untuk Perkuat Antibodi, Pria Ini Jadi 'Pahlawan'
Rela Digigit Ular 200 Kali untuk Perkuat Antibodi, Pria Ini Jadi "Pahlawan"
Global
Anaknya Pamer Hidup Mewah, PM Mongolia Mundur dari Jabatan
Anaknya Pamer Hidup Mewah, PM Mongolia Mundur dari Jabatan
Global
Minim Penduduk, Kota di Jerman Tawarkan Penginapan Gratis untuk Gaet warga Baru
Minim Penduduk, Kota di Jerman Tawarkan Penginapan Gratis untuk Gaet warga Baru
Global
Elon Musk Setuju Trump Dimakzulkan, Usulkan JD Vance Jadi Pengganti
Elon Musk Setuju Trump Dimakzulkan, Usulkan JD Vance Jadi Pengganti
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau