Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Jet Tempur Bangladesh Jatuh Menghantam Sekolah?

Kompas.com - 23/07/2025, 11:12 WIB
Inas Rifqia Lainufar

Penulis

Sumber BBC, Reuters

DHAKA, KOMPAS.com – Sebuah jet tempur latih buatan China milik Angkatan Udara Bangladesh jatuh menabrak sekolah pada Senin (21/7/2025).

Dari insiden tersebut, sebanyak 27 orang dinyatakan tewas dan ratusan lainnya mengalami luka-luka.

Kecelakaan ini disebut-sebut sebagai insiden penerbangan militer paling mematikan di negara tersebut dalam beberapa dekade terakhir.

Baca juga: Cerita Saksi Jet Tempur Bangladesh Jatuh di Sekolah, Sahabat Tewas Depan Mata

Kronologi jatuhnya jet tempur AU Bangladesh

Dilansir dari kantor berita Reuters, Selasa (22/7/2025), jet tempur F-7 itu lepas landas dari Pangkalan Udara Kurmitola pada pukul 13.06 waktu setempat untuk misi pelatihan rutin.

Namun, hanya beberapa menit setelah mengudara, pesawat mengalami kerusakan mekanis.

Berdasarkan keterangan resmi militer, pilot, Mohammed Toukir Islam, berusaha mengalihkan jalur pesawat dari area padat penduduk guna meminimalkan korban jiwa dan kerusakan.

"Pilot berusaha mengarahkan pesawat menjauh dari area padat penduduk untuk meminimalkan korban sipil," ungkap Angkatan Bersenjata Bangladesh dalam pernyataannya.

Akan tetapi, upaya itu gagal dan pesawat menabrak gedung dua lantai milik Milestone School and College di kawasan Diabari, sekitar 10 km dari pangkalan udara.

Saat itu, kegiatan belajar-mengajar di sekolah swasta yang memiliki lebih dari 2.000 siswa dari tingkat taman kanak-kanak hingga menengah atas itu sedang berlangsung dan sejumlah siswa baru saja keluar dari ruang kelas.

Gambar dari lokasi menunjukkan puing-puing pesawat tertancap di sisi gedung, menghancurkan dinding dan membakar sebagian bangunan.

Seorang guru, Rezaul Islam, mengatakan kepada BBC Bangla bahwa ia melihat pesawat "secara langsung" menghantam gedung sekolah.

“Ketika saya menoleh, saya hanya melihat api dan asap. Banyak orang tua dan anak-anak berada di sana,” ujar guru lain, Masud Tarik.

Korban mayoritas anak-anak

Sedikitnya 25 dari 27 korban tewas adalah anak-anak, bersama seorang guru dan pilot pesawat, Letnan Penerbang Md Taukir Islam.

Lebih dari 100 orang lainnya terluka, 78 di antaranya masih dirawat di rumah sakit dengan luka bakar serius akibat bahan bakar jet.

Baca juga: Pelajar Bangladesh Demo, Tuntut Jawaban atas Tragedi Jet Tempur Menewaskan 25 Anak

“Teman terbaik saya, yang duduk di sebelah saya saat ujian, meninggal tepat di depan mata saya,” kenang Farhan Hasan, siswa kelas 10. Ia baru saja keluar dari ruang ujian saat melihat pesawat menghantam sekolah.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau