Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Lacak Proses Peningkatan Oksigen Bumi, Penting Munculkan Kehidupan

Kompas.com - 29/08/2025, 12:36 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

Sumber Antara

KOMPAS.com - Sebuah tim peneliti internasional baru-baru ini mengungkap proses perubahan atmosfer Bumi dari yang semula minim oksigen menjadi kaya oksigen selama sekitar 2 miliar tahun.

Tim tersebut merekonstruksi peningkatan kadar oksigen di atmosfer dan interaksi dinamisnya dengan laut dengan cara menganalisis catatan isotop oksigen beresolusi tinggi yang tersimpan dalam mineral sulfat purba.

Hal tersebut disampaikan dalam pernyataan yang dirilis oleh University of Western Australia (UWA) pada Kamis (28/8/2025) sebagaimana dilansir Antara

Baca juga: Sekalipun Alien Ada, Mereka Tak Kunjungi Bumi dalam Waktu Dekat

Penelitian tersebut dipimpin oleh Universitas Teknologi Chengdu China bekerja sama dengan UWA dan telah diterbitkan di Nature.

Penelitian mereka mengungkap tiga episode utama peningkatan oksigen atmosfer.

Ketiga periode itu yakni era Paleoproterozoikum (2.500 hingga 1.600 juta tahun lalu), Neoproterozoikum (1.000 hingga 538,8 juta tahun lalu), dan Paleozoikum (538,8 hingga 252 juta tahun lalu).

Peningkatan oksigen kemudian berpuncak pada tingkat yang stabil sekitar 410 juta tahun lalu.

Baca juga: Meteor Jatuh Tembus Atap Rumah di AS, Usianya Jauh Lebih Tua dari Bumi

"Peningkatan kadar oksigen di atmosfer Bumi sangat penting bagi munculnya kehidupan kompleks yang menghirup oksigen, kelayakhunian planet, dan penciptaan sumber daya alam yang vital," kata Matthew Dodd dari Fakultas Ilmu Kebumian UWA.

Hasil penelitian itu menunjukkan bahwa setelah kenaikan kadar oksigen Neoproterozoikum, lautan Bumi yang sebagian besar minim oksigen mengalami rangsangan oksidasi berkala.

Peristiwa tersebut mengakibatkan pergeseran isotop karbon, sulfur, dan oksigen yang tersinkronisasi selama ratusan juta tahun, yang menunjukkan bahwa peningkatan oksigen atmosfer berulang kali memicu oksidasi laut transien.

"Temuan ini memberikan kerangka kerja lingkungan untuk memahami asal-usul dan evolusi kehidupan di Bumi, serta pembentukan endapan mineral dan sumber daya minyak bumi," ujar Dodd.

Baca juga: 4 Astronot Pulang ke Bumi Usai 5 Bulan di Stasiun Luar Angkasa Internasional

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau