Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Houthi Yaman Tahan 11 Staf PBB Usai Serangan Israel Bunuh PM Mereka

Kompas.com - 01/09/2025, 06:16 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber AFP

SANAA, KOMPAS.com - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan bahwa kelompok Houthi di Yaman menahan sedikitnya 11 stafnya dalam penyerangan yang dilakukan di kantor Program Pangan Dunia (WFP) dan UNICEF pada Minggu (31/8/2025).

Melansir AFP pada Senin (1/9/2025), Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengonfirmasi adanya “penahanan sewenang-wenang” terhadap 11 pekerja kemanusiaan tersebut.

Guterres mendesak agar ada “pembebasan segera dan tanpa syarat” bagi seluruh staf PBB yang ditahan otoritas Houthi.

Baca juga: Serangan Udara Israel di Yaman Tewaskan PM Houthi Bekingan Iran

Pihak berwenang Houthi belum berkomentar mengenai penggerebekan yang dilaporkan itu, tetapi kelompok ini tercatat pernah melakukan hal yang sama pada pekerja bantuan internasional.

Utusan PBB untuk Yaman, Hans Grundberg, mengatakan bahwa aksi Houthi ini telah beberapa kali terjadi.

Penahanan staf PBB oleh Houthi saat ini dilakukan setelah mereka menggeruduk kantor dan menyita beberapa properti PBB di Sanaa dan Hodeida.

“Houthi sebelumnya sudah menahan 23 personel PBB, beberapa sejak 2021 dan 2023,” ujar Grundberg.

Pada Januari 2025, delapan pekerja PBB juga ditahan kelompok pemberontak tersebut.

Baca juga: Houthi Sebut Serangan Israel di Yaman Tewaskan 10 Orang dan Lukai 92 Lainnya

WFP menyebutkan salah satu stafnya termasuk dalam daftar yang ditahan Houthi pada Minggu (31/8/2025) pagi waktu setempat di Sanaa.

“Penahanan sewenang-wenang terhadap staf kemanusiaan tidak dapat diterima. Keselamatan dan keamanan personel sangat penting untuk menjalankan pekerjaan kemanusiaan yang menyelamatkan nyawa,” demikian pernyataan WFP.

WFP mengatakan sedang terdesak untuk mencari informasi tambahan dari pihak berwenang Houthi, yang merebut Sanaa pada 2014 dan kini menguasai sebagian besar wilayah Yaman.

Sumber keamanan di Sanaa mengatakan kepada AFP, tujuh staf WFP dan tiga pekerja UNICEF ditahan dalam penggerebekan itu.

Grundberg mengatakan penangkapan itu melanggar “kewajiban mendasar untuk menghormati dan melindungi keselamatan, martabat, serta kemampuan personel PBB dalam melaksanakan pekerjaan penting mereka di Yaman.”

Baca juga: 10 Jet Tempur Israel Gempur Ibu Kota Yaman, Balas Rudal Baru Houthi

10 tahun perang di Yaman

Sepuluh tahun perang saudara telah menjadikan Yaman salah satu negara dengan krisis kemanusiaan terburuk di dunia, dengan lebih dari separuh populasi bergantung pada bantuan internasional.

Penangkapan pekerja bantuan internasional pada tahun lalu membuat PBB membatasi penempatan personel, dan menangguhkan kegiatan di beberapa wilayah di negara termiskin di Jazirah Arab itu.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau