Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Kesalahan Fatal yang Membuat Tanaman Anggrek Mudah Layu

KOMPAS.com - Banyak pemilik anggrek menghadapi masalah seperti daun yang menguning, tanaman layu, hingga bunga yang sulit mekar. 

Meski gejalanya berbeda-beda, penyebabnya sering kali berasal dari satu kesalahan yang sama, yakni teknik penyiraman yang salah. 

Dilansir dari The Spruce, Senin (28/7/2025), menurut Rebecca Finneran, pakar hortikultura dan mantan edukator dari Michigan State University, kesalahan terbesar dalam merawat anggrek bukan terletak pada terlalu banyak menyiram, melainkan cara menyiramnya. 

Banyak pemilik anggrek tidak menyadari bahwa penyiraman yang tidak tepat, baik itu terlalu sering, terlalu jarang, atau menyiram dengan cara yang kelir, dapat menyebabkan tanaman stres hingga mati.

Berikut adalah beberapa kesalahan menyiram anggrek yang paling umum:

Terlalu banyak menyiram 

Akar anggrek sangat rentan terhadap pembusukan. Jika media tanam terlalu lembap atau tidak memiliki drainase yang baik, akar akan menjadi lembek, berlendir, dan akhirnya mati. 

Untuk menghindarinya, gunakan pot dengan lubang drainase dan media tanam berbasis kulit kayu yang cepat kering. 

Lakukan penyiraman hanya saat media tanam terasa mulai kering, biasanya setiap 1 hingga 2 minggu.

Terlalu sedikit menyiram 

Kurangnya air juga bisa membuat daun anggrek keriput dan tidak segar. Anggrek berasal dari hutan hujan, yang berarti tanaman ini terbiasa menerima kelembapan secara rutin. 

"Ketika daunnya tidak kokoh atau terlihat seperti kismis, tanaman perlu disiram dengan baik," ujar Rebecca.

Finneran menyarankan untuk merendam bagian akar anggrek ke dalam air bersuhu ruang selama satu jam setiap minggu agar akar menyerap air secara optimal.

Menyiram bagian tengah daun

Hindari menyiram langsung ke bagian tengah daun yang baru tumbuh (sering disebut sebagai "bud"). 

Rebecca mengatakan, jika air masuk ke dalam lekukan ini dan tidak menguap, bisa terjadi pembusukan yang merusak titik tumbuh tanaman. 

Lebih baik, fokuskan penyiraman pada akar udara dan pastikan air mengalir perlahan melalui media tanam.

Menyiram dengan es batu

Meski populer di media sosial, menyiram anggrek dengan es batu sangat tidak disarankan. 

Anggrek adalah tanaman tropis, dan suhu dingin dari es dapat mengejutkan atau merusak akarnya. 

"Bayangkan jika kamu adalah tanaman tropis dan mendapatkan air sedingin es di akarnya,” ucap Rebecca.

Jadi, sebaiknya, tetap gunakan air bersuhu ruang agar tanaman tidak mengalami stres suhu.

Tidak segera memindahkan dari pot asal

Anggrek yang baru dibeli sering kali masih berada dalam pot tanpa drainase dengan media tanam berupa busa atau lumut padat. 

Media tanam seperti ini menyimpan terlalu banyak air dan meningkatkan risiko busuk akar. 

Untuk mencegah masalah, setelah membeli anggrek, segera pindahkan ke pot khusus anggrek dengan media tanam yang sesuai untuk mencegah masalah penyiraman ke depannya.

Tips menyiram anggrek yang benar

Agar pertumbuhan anggrek semakin optimal, berikut adalah beberapa tips yang bisa kamu lakukan:

  • Gunakan air hujan atau air suling jika air keran mengandung banyak garam atau klorin.
  • Lakukan penyiraman menyeluruh hingga air keluar dari bagian bawah pot.
  • Jangan biarkan air tergenang di piring pot.
  • Lakukan observasi terhadap daun dan akar untuk memantau tanda-tanda stres tanaman.

Anggrek bisa menjadi tanaman hias yang mempesona jika dirawat dengan benar. Dengan memahami cara penyiraman yang tepat dan menghindari kesalahan umum, tanaman ini bisa tumbuh sehat dan berbunga secara konsisten.

Anggrek bisa tumbuh subur asalkan kebutuhan utamanya terpenuhi. Faktor seperti cahaya, media tanam, penyiraman, suhu, dan pemupukan memainkan peran penting dalam menjaga anggrek tetap sehat dan berbunga.

Media tanam yang sesuai

Anggrek membutuhkan media tanam yang cepat kering, namun tetap bisa menahan kelembapan. Campuran kulit kayu, gambut, dan perlit adalah media tanam yang sangat ideal. 

"Biasanya, anggrek tumbuh di campuran kulit kayu, gambut, perlit, atau bahan serupa," kata Melinda Myers, pakar hortikultura asal Amerika Serikat yang telah memiliki karier lebih dari 30–35 tahun di bidang pertanian dan berkebun, dikutip dari Martha Stewart, Senin (28/7/2025).

Kamu bisa membeli media khusus anggrek di toko tanaman atau meraciknya sendiri.

Paparan cahaya yang cukup 

Anggrek membutuhkan cahaya terang tidak langsung selama enam jam setiap hari. Tempat terbaik untuk menempatkannya di rumah adalah dekat jendela yang menghadap ke timur atau selatan.

Warna daun bisa menjadi indikator banyaknya paparan cahaya yang diterima anggrek. Misal, daun hijau muda menandakan cahaya cukup, sedangkan daun hijau gelap atau kemerahan menunjukkan terlalu sedikit atau terlalu banyak cahaya.

Pupuk secara berkala 

Gunakan pupuk khusus anggrek dengan formula seimbang seperti 20-20-20 setiap seminggu sekali selama masa pertumbuhan aktif. 

Kamu bisa menghentikan pemupukan sementara saat cuaca dingin atau saat anggrek tidak aktif tumbuh.

Suhu yang ideal

Kebutuhan suhu bisa berbeda-beda, bergantung jenis anggreknya. Secara umum berikut adalah suhu yang ideal untuk anggrek:

  • Suhu dingin: 15–21°C siang hari, 10–13°C malam hari.
  • Suhu sedang: 21–27°C siang hari, 13–18°C malam hari.
  • Suhu hangat: 27–32°C siang hari, 18–21°C malam hari.

Jangan lupa untuk terus memperhatikan kebutuhan spesifik jenis anggrek yang kamu miliki karena setiap varietas bisa memiliki preferensi yang berbeda.

Dengan perawatan yang benar dan penuh perhatian, anggrek bukan hanya akan tumbuh subur, tapi juga akan mempercantik ruanganmu selama bertahun-tahun.

https://www.kompas.com/homey/read/2025/07/28/212428376/5-kesalahan-fatal-yang-membuat-tanaman-anggrek-mudah-layu

Terkini Lainnya

Bagikan artikel ini melalui
Oke