KOMPAS.com - Kompor adalah salah satu peralatan dapur yang paling sering digunakan setiap hari. Mulai dari merebus air hingga memasak makanan berat, kompor menjadi andalan untuk menyiapkan makanan.
Namun, banyak orang tidak sadar bahwa beberapa kebiasaan sederhana justru dapat memperpendek usia pakai kompor. Padahal, dengan perawatan yang tepat, kompor bisa bertahan hingga puluhan tahun.
Dilansir dari Real Simple, Victor Jacobia, product manager LC, mengungkapkan beberapa hal yang perlu dihindari agar kompor lebih awet dan tetap bekerja optimal.
Pemasangan yang tidak tepat
Kesalahan pertama yang sering dilakukan adalah memasang kompor tanpa memperhatikan panduan resmi dari produsen.
Banyak orang tidak memikirkan jarak ventilasi, celah udara, maupun posisi pemasangan yang benar. Padahal, jika kompor tidak terpasang sesuai aturan, panas bisa terjebak di sekitar kompor, sehingga peralatan lebih cepat rusak.
Sambungan gas atau listrik juga bisa terganggu, dan masakan jadi tidak matang merata.
Tidak langsung membersihkan tumpahan
Kebiasaan menunda membersihkan sisa masakan yang tumpah adalah salah satu faktor terbesar yang merusak kompor.
Pada kompor gas, sisa makanan atau cairan yang dibiarkan dapat menyumbat lubang pembakar, sehingga api tidak menyala dengan baik.
Sedangkan pada kompor kaca, tumpahan yang tidak segera dibersihkan bisa menempel permanen, bahkan meninggalkan noda atau goresan.
Membersihkan setelah memasak tidak hanya menjaga kompor tetap awet, tetapi juga membuat pekerjaan rumah lebih mudah karena kotoran belum mengeras.
Menggunakan pembersih yang salah
Banyak orang beranggapan semakin keras pembersih, semakin bersih pula hasilnya. Faktanya, penggunaan cairan kimia keras dan spons abrasif justru mempercepat kerusakan kompor.
Pada kompor kaca, bahan tersebut dapat mengikis lapisan pelindung hingga membuat permukaan rentan pecah.
Sementara pada kompor gas, pembersih yang tidak tepat bisa merusak kisi enamel dan menimbulkan karat.
Menggunakan peralatan masak yang tidak sesuai
Peralatan masak yang ukurannya tidak sesuai dengan burner kompor sering dianggap sepele, padahal dampaknya cukup besar.
Panci atau wajan yang terlalu besar dapat menahan panas berlebih sehingga merusak komponen kompor, sementara yang terlalu kecil membuat panas tidak merata dan energi terbuang.
Selain itu, penggunaan peralatan masak yang salah juga bisa meningkatkan risiko keamanan, seperti api yang terlalu tinggi atau panas berlebihan pada permukaan kaca.
Menjatuhkan benda berat
Kompor, terutama jenis kaca, memang dirancang kuat, tetapi bukan berarti tahan terhadap benturan keras.
Membanting panci, wajan, atau bahkan menaruh tutup panci panas sembarangan di atas kompor bisa menyebabkan retak atau pecah.
Untuk mencegah hal ini, biasakan meletakkan panci atau tutup dengan hati-hati di tempat yang aman.
Tidak mengatasi hewan pengerat
Masalah tikus atau hewan pengerat sering dianggap sepele, tetapi ternyata bisa berdampak pada kerusakan kompor.
Hewan pengerat menyukai tempat hangat dan sering menggigit kabel peralatan elektronik, termasuk kompor. Jika kabel rusak, risiko korsleting meningkat dan usia pakai kompor jadi berkurang.
Mengabaikan kelembapan di rumah
Faktor lain yang jarang diperhatikan adalah kelembapan udara di dalam rumah. Kelembapan ekstrem dapat memicu korosi atau karat pada kompor, terutama pada bagian logamnya.
Hal ini mengurangi performa sekaligus memperpendek masa pakai. Sebagai solusi, gunakan ventilasi yang baik atau dehumidifier gima membantu menjaga kelembapan agar tetap stabil dan aman untuk peralatan.
https://www.kompas.com/homey/read/2025/08/21/110056376/stop-7-kebiasaan-ini-jika-ingin-kompor-awet-bertahun-tahun