Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jangan Buang 10 Barang Ini ke Kloset, Termasuk Pasir Kucing

Namun, memperlakukan kloset seperti unit pembuangan limbah yang berair adalah jalan pintas menuju bencana. 

Membuang apa pun yang tidak seharusnya ke dalam kloset dapat menyebabkan banyak masalah, seperti pipa yang tersumbat, sistem pembuangan limbah yang rusak, saluran air tercemar, banjir di rumah, hingga tagihan air yang melonjak.

Semua hal itu terjadi karena sampah yang dibuang ke kloset, yang akhirnya dapat menambah pengeluaran kamu. 

Nah, dilansir dari Good Housekeeping, Jumat (29/8/2025), berikut beberapa barang yang tidak boleh dibuang ke kloset. 

Padahal, hal itu salah. Banyaknya helaian rambut yang terkumpul dapat mengubah masalah kecil menjadi perbaikan mahal.

Gumpalan rambut ini merupakan penyebab utama penyumbatan pipa kloset. Rambut berfungsi seperti jaring, menangkap segala sesuatu dari minyak, sisa sabun, hingga kotoran lain yang terbuang.

Seiring waktu, gumpalan kusut ini menumpuk menjadi penyumbatan membandel yang dapat merusak pipa rumah, bahkan sistem pembuangan limbah yang lebih luas. 

Tisu basah

Selanjutnya, barang yang tidak boleh dibuang ke kloset adalah tisu basah. Penyebab nomor satu di balik "tumpukan lemak" tersebut.

Tisu basah apa pun, termasuk tisu rias, tisu antibakteri, bahkan tisu toilet basah, semuanya berbahaya bagi pipa pembuangan. 

Hal ini karena tisu basah tidak terurai di dalam air seperti yang dirancang untuk tisu toilet. Bahkan tisu basah terbaru yang dipasarkan sebagai "dapat disiram", "baik untuk disiram", atau bebas plastik, nyatanya tidak terurai secara efektif dan terus menyebabkan penyumbatan besar.

Penyumbatan dan "tumpukan lemak" ini dapat menyebabkan limbah meluap ke dalam rumah  dan meluap ke saluran air, menyebabkan pencemaran lingkungan serta membahayakan satwa liar. 

Bahan-bahan tersebut menumpuk dan menyebabkan penyumbatan parah pada sistem saluran pembuangan, yang mengakibatkan perbaikan yang mahal, pencemaran lingkungan dari plastik yang mencapai saluran air, serta bahaya kesehatan serius akibat tumpahan limbah di rumah dan alam.

Kondom

Kondom termasuk barang yang tidak boleh dibuang ke kloset. Meski sebagian besar kondom terbuat dari lateks atau bahan karet alami, bukan berarti lateks dapat terurai secara hayati.

Sekalipun kondom berhasil lolos dari pipa rumah tangga tanpa cedera, kondom itu tidak akan hilang begitu saja.

Kondom biasanya berakhir menyumbat sistem pembuangan limbah atau lebih buruk lagi mengapung di sungai dan laut.

Sesampainya di sana, kondom berkontribusi terhadap polusi air, melepaskan bahan kimia dan mikroplastik ke dalam ekosistem.

Seperti balon, kondom menimbulkan risiko serius bagi satwa liar. Hewan laut dapat salah mengira kondom sebagai makanan, yang menyebabkan penyumbatan, kerusakan internal, dan kematian.

Jadi, lain kali, cukup bungkus kondom dengan sedikit tisu toilet dan buang ke tempat sampah. 

Benang gigi 

Benang gigi mungkin tampak kecil dan tidak berbahaya, tetapi terbuat dari bahan plastik yang kuat, seperti nilon atau teflon, yang berarti tidak terurai di dalam air.

Sebaliknya, benang gigi bertindak, seperti jaring mini, kusut dengan kotoran lain (seperti gumpalan rambut yang telah disebutkan sebelumnya, tetapi bahkan lebih kuat).

Gumpalan yang kusut ini dapat menyebabkan penyumbatan serius pada pipa kloset, merusak pipa ledeng, bahkan menyumbat atau membakar motor di tangki septik dan sistem pembuangan limbah.

Makanan

Barang yang tidak boleh dibuang ke kloset lainnya adalah makanan. Makanan tidak terurai dengan baik di dalam air. Sebaliknya, makanan dapat membengkak atau mengeras dengan kotoran lain, yang menyebabkan penyumbatan serta penumpukan limbah.

Makanan bertepung, seperti nasi dan pasta, mengembang di dalam air, lemak dan minyak memadat menjadi gumpalan berminyak, dan sisa-sisa yang lebih keras, seperti tulang atau inti apel, dapat tersangkut di pipa kloset. Singkatnya, makanan seharusnya ada di tempat sampah, bukan di mangkuk kloset. 

Kapas 

Salah satu penyebab kloset tersumbat adalah membuang kapas ke dalamnya. Kapas bisa berupa alas rias dan cotton bud. Benda-benda yang tampak kecil ini dapat menyebabkan masalah besar pada kloset.

Kapas sangat menyerap sehingga ketika dibuang ke kloset, kapas akan membengkak dan menggumpal di dalam pipa.

Akibatnya, menyebabkan penyumbatan membandel dan penumpukan masif.

Sebaliknya, bawalah obat-obatan yang tidak terpakai atau kedaluwarsa ke apotek setempat, di mana obat-obatan tersebut dapat dibuang dengan aman dan benar. 

Tisu dapur 

Sama dengan tisu basah dan kapas, tisu dapur juga termasuk barang yang tidak boleh dibuang ke kloset. 

Tisu toilet dirancang khusus agar cepat terurai di dalam air. Lembut di kulit dan ramah untuk saluran air.

Sebaliknya, produk seperti tisu dapur dan tisu biru dirancang agar kuat dan menyerap. Sempurna untuk mengepel tumpahan serta mengeringkan tangan, tetapi buruk untuk pipa kloset.

Bahkan tisu pun tidak aman untuk disiram. Banyak tisu mengandung resin tahan basah yang mencegahnya hancur di dalam air, yang berarti tisu tersebut menempel di saluran air dan menyebabkan penyumbatan. 

Kebanyakan jenis pasir kucing mengembang dan mengeras saat basah, yang menyebabkan penyumbatan pipa yang serius.

Namun, bukan hanya pipa yang berisiko, kotoran kucing dapat mengandung parasit bernama Toxoplasma gondii, yang tidak dapat dihilangkan dengan pengolahan air limbah standar.

Setelah masuk ke saluran air kloset , kotoran tersebut dapat menimbulkan risiko kesehatan bagi manusia, terutama mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah dan membahayakan satwa liar air, termasuk berang-berang laut.

Jadi, sebaiknya membuang pasir kucing dna kotorannya ke tempat sampah. 

Nah, itu dia sejumlah barang yang tidak boleh dibuang ke kloset. 

https://www.kompas.com/homey/read/2025/08/29/090932976/jangan-buang-10-barang-ini-ke-kloset-termasuk-pasir-kucing

Terkini Lainnya

Bagikan artikel ini melalui
Oke