Bahkan, kucing bisa merasa marah dan gugup. Terlepas dari kenyataan bahwa kucing suka menyendiri, mereka adalah hewan sosial.
Kucing membentuk keterikatan dengan anggota keluarga, baik itu manusia maupun hewan peliharaan lainnya. Jadi, kucing sedih dan bisa berduka jika ditinggalkan oleh anggota keluarga.
Ketika kucing kehilangan sahabatnya, mereka akan berduka dan bereaksi terhadap perubahan dalam hidupnya. Mereka mengubah perilakunya sama seperti manusia yang sedang berduka.
Ada beberapa tanda yang menunjukkan bahwa kucing sedang sedih dan berduka, salah satunya mereka menjadi depresi dan lesu.
Kemudian, nafus makannya menurun, tidak mau bermain, lebih sering tidur, gerakannya lebih lambat, bersembunyi di bawah tempat tidur, dan mungkin memilih untuk menyendiri lebih dari biasanya.
Baca juga: 4 Ras Kucing Abu-abu Berbulu Panjang dan Tebal
Ada anggapan lain yang mengataan, perubahan perilaku seperti yang telah disebutkan di atas terjadi karena adanya perubahan rutinitas.
Sebab, kucing kehilangan sosok integra yang selalu ada dalam kehidupan sehari-harinya. Dengan kata lain, sahabat bulu merasa kesal karena jadwalnya berbeda.
Dengan hilangnya kucing peliharaan lainnya, mungkin kucing yang masih hidup merindukan interaksi dan waktu bermain.
Sementara untuk hilangnya pendamping manusia, mungkin jadwal makan dan bermain yang telah ditetapkan akan berubah saat pengasuh baru mengambil alih.
Ada kemungkinan, kucing tidak benar-benar memahami kematian sebagai sesuatu yang permanen. Terkadang, mereka akan menunggu dengan sabar dan percaya bahwa yang hilang akan kembali.