KOMPAS.com - Anggrek (Orchidaceae) adalah tanaman hias berbunga yang terkenal dengan warna-warninya yang beragam dan keindahannya yang khas. Dengan lebih dari 28.000 spesies yang dikenal, anggrek bisa tumbuh subur selama bertahun-tahun jika mendapatkan perawatan yang tepat.
Namun, berapa lama sebenarnya anggrek bisa hidup? Dan bagaimana cara merawatnya agar tetap sehat dan berbunga indah?
Melansir The Spruce, Sabtu (15/3/2025), simak panduan berikut ini untuk membuat anggrekmu panjang umur dan tetap cantik sepanjang waktu.
Baca juga: 3 Jenis Tanaman Anggrek yang Bisa Ditanam di Cahaya Redup
Anggrek dapat hidup hingga 15 tahun atau lebih jika mendapatkan perawatan yang baik. Setiap tahunnya, anggrek biasanya berbunga sekali, dengan siklus pembungaan yang berlangsung sekitar enam hingga sepuluh minggu.
Namun, tanpa perawatan yang tepat, termasuk pencahayaan, suhu, media tanam, penyiraman, dan pemeliharaan menyeluruh, anggrek mungkin hanya bertahan beberapa minggu saja.
Oleh karena itu, penting untuk memahami cara merawat tanaman anggrek agar tetap sehat dan berbunga dalam waktu yang lama.
Baca juga: 6 Cara Membuat Anggrek Berbunga Lebih Banyak Setelah Mekar
Agar anggrek tetap tumbuh subur dan berbunga dengan indah setiap tahunnya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perawatannya, yakni:
Anggrek memerlukan media tanam dengan drainase yang baik dan pot khusus yang memungkinkan sirkulasi udara di akar. Pot yang ideal biasanya memiliki lubang di sisi dan bawahnya untuk memastikan air tidak menggenang.
Jika tidak memiliki pot khusus anggrek, pot terakota juga bisa menjadi pilihan, asalkan tetap memperhatikan kelembaban dan sirkulasi udara.
Seiring berjalannya waktu, anggrek akan tumbuh lebih besar dan perlu dipindahkan ke pot baru. Jika akar sudah terlihat keluar dari pot atau media tanam mulai rusak, itu tanda bahwa anggrek harus dipindahkan.
Baca juga: 5 Kesalahan Merawat Tanaman Anggrek yang Harus Dihindari
Penyiraman adalah faktor penting dalam merawat anggrek. Sebelum menyiram, pastikan media tanam sudah benar-benar kering. Jika masih terasa lembap, sebaiknya tunggu beberapa hari lagi.
Secara umum, anggrek perlu disiram sekitar dua kali seminggu, tetapi kebutuhan air bisa bervariasi, bergantung pada lingkungan tempat anggrek tumbuh. Hindari menyiram terlalu sering karena dapat menyebabkan akar membusuk.
Anggrek tumbuh optimal pada suhu antara 10°C hingga 32°C dengan kelembaban sekitar 40% hingga 70%. Lingkungan yang terlalu kering atau terlalu lembap bisa memengaruhi kesehatan tanaman ini.
Selain itu, penempatan anggrek juga penting. Hindari meletakkannya di dekat pemanas, AC, atau jendela yang terkena angin kencang. Pasalnya, perubahan suhu yang drastis dapat menghambat pertumbuhannya. Jadi, pastikan suhu ruangan tetap stabil sepanjang tahun.
Baca juga: 3 Penyebab Bunga Anggrek Rontok Terlalu Cepat
Anggrek membutuhkan cahaya yang terang tetapi tidak langsung. Sinar matahari langsung bisa membuat daunnya terbakar. Oleh karena itu, tempatkan anggrek di dekat jendela yang menghadap ke timur atau selatan agar mendapatkan pencahayaan yang cukup tanpa terkena sinar matahari langsung.
Jika anggrek tidak mendapatkan cukup cahaya, pertumbuhannya bisa terhambat dan sulit berbunga. Sebaliknya, jika terkena terlalu banyak sinar matahari, daunnya bisa menguning atau kering.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini