KOMPAS.com - Menanam anggrek di rumah merupakan aktivitas yang tidak hanya menyenangkan, tetapi juga memberikan kepuasan tersendiri ketika bunga anggrek mekar dengan indah.
Dikenal sebagai tanaman yang elegan dan eksotis, anggrek sering dianggap sulit dirawat. Padahal, dengan pemahaman yang tepat, siapa saja bisa menanam tanaman hias ini.
Saat merawat anggrek, salah satu yang perlu diperhatikan adalah kebutuhan cahaya. Dengan paparan sinar matahari yang cukup, anggrek dapat tumbuh subur dan sehat.
Baca juga: 6 Cara Membuat Anggrek Berbunga Lebih Banyak Setelah Mekar
Anggrek membutuhkan sinar matahari. Namun, melansir The Spruce, Minggu (19/1/2025), anggrek dikenal pilih-pilih soal pencahayaan. Berbagai jenis anggrek memiliki kebutuhan yang berbeda dalam hal intensitas dan durasi cahaya.
Meski demikian, sebagian besar anggrek tidak menyukai paparan sinar matahari langsung yang terlalu kuat karena dapat merusak tanaman.
Perlu diketahui bahwa kebanyakan anggrek hias berasal dari habitat hutan hujan tropis, baik di dataran tinggi maupun rendah. Anggrek tersebut biasanya bersifat epifit, yaitu tumbuh menempel di pohon atau batu dengan sistem akar terbuka yang menyerap nutrisi dari udara.
Dengan begitu, di habitat aslinya, cahaya matahari yang didapat anggrek bersifat tidak langsung, dan beberapa jenis anggrek masih bisa hidup di lingkungan dengan cahaya rendah.
Baca juga: 5 Kesalahan Merawat Tanaman Anggrek yang Harus Dihindari
Beberapa jenis anggrek dapat tumbuh baik dalam kondisi cahaya redup. Berikut beberapa di antaranya:
Anggrek bulan membutuhkan sinar matahari tidak langsung selama 6–8 jam per hari saat musim tanam. Pada bulan-bulan dengan cuaca dingin, 4–6 jam cahaya sudah cukup untuk menjaganya tetap subur.
Kamu bisa meletakkannya di dekat jendela yang menghadap ke timur atau selatan dengan tirai tipis sebagai penyaring cahaya.
Jika anggrek bulan mendapatkan cahaya yang berlebihan, akan muncul beberapa tanda seperti bagian bawah atau tepi daun berubah ungu kemerahan, muncul bintik hitam, dan ujung daun yang terbakar.
Baca juga: 3 Penyebab Bunga Anggrek Rontok Terlalu Cepat
Miltonia merupakan jenis anggrek yang menyukai cahaya pagi dan naungan pada sore hari. Tanaman ini ideal untuk diletakkan di jendela yang menghadap ke timur selama cuaca dingin untuk mendapatkan pencahayaan yang cukup.
Jenis anggrek ini membutuhkan pencahayaan redup hingga sedang, dengan beberapa jam sinar matahari pagi. Namun, anggrek paphiopedilum tetap membutuhkan perlindungan dari sinar matahari langsung yang terlalu intens.
Sebagian besar tanaman anggrek memerlukan cahaya terang yang tidak langsung untuk tumbuh dengan baik.
Baca juga: Menyiram Anggrek dengan Es Batu, Betulkah Bermanfaat?
Paparan sinar matahari langsung, terutama pada siang atau sore hari, dapat membuat daun terbakar dan menghambat proses metabolisme anggrek. Sebaliknya, kekurangan cahaya pun dapat menyebabkan anggrek gagal berbunga.
Dengan demikian, penting untuk memahami bahwa intensitas cahaya berfluktuasi sepanjang hari dan sepanjang musim. Misalnya, matahari memuncak pada tengah hari dengan intensitas yang lebih kuat selama bulan-bulan musim panas.
Dengan menyesuaikan lokasi anggrek sesuai kondisi tersebut, kamu dapat membantu tanaman anggrek tumbuh dengan optimal.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini