KOMPAS.com - Mencuci bantal bukan hanya soal menjaga kebersihannya, tetapi juga bagian dari upaya menjaga kesehatan secara keseluruhan.
Dengan mencucinya secara rutin, bantal akan terasa lebih segar serta lebih aman dan nyaman digunakan untuk tidur.
Melansir Healthline, Jumat (23/5/2025), bantal bisa menjadi sarang debu, bakteri, dan jamur. Meskipun sarung bantal rutin dicuci, hal ini tidak cukup karena bahan sarung tetap memungkinkan partikel kecil menembus dan mengendap di dalam bantal.
Baca juga: Cara Mencuci Bantal yang Benar agar Tetap Dalam Kondisi Prima
Bantal dapat menyerap kotoran, minyak alami, air liur, keringat, hingga tungau debu. Jika dibiarkan, hal tersebut bisa menyebabkan iritasi kulit, gangguan pernapasan, bahkan reaksi alergi.
Oleh karena itu, mencuci bantal adalah langkah penting dalam menjaga kebersihan tempat tidur dan kesehatan tubuh.
Kemudian, perlu diketahui bahwa penumpukan kotoran pada bantal bisa bervariasi, bergantung pada jenis bahan yang digunakan. Beberapa studi menemukan bahwa bantal berbahan busa lateks, memory foam, gel, atau bahan hipoalergenik memiliki daya tahan lebih baik terhadap debu dan tungau.
Baca juga: Cara Memilih Bantal Berdasarkan Posisi Tidur
Sementara itu, bantal sintetis seperti poliester cenderung lebih cepat menumpuk kotoran dan perlu dicuci lebih sering.
Menariknya, penelitian menunjukkan bahwa bantal bulu angsa justru mengandung lebih sedikit tungau dibandingkan beberapa bahan sintetis.
Idealnya, bantal dicuci dua hingga empat kali dalam setahun. Bantal sintetis bisa dicuci lebih sering karena umumnya lebih mudah dibersihkan.
Di sisi lain, bantal berbahan memory foam,, gel, atau buckwheat biasanya cukup dibersihkan dengan spot-cleaning atau hanya bagian sarungnya saja yang dicuci.
Baca juga: Cara Menghilangkan Noda Kuning pada Bantal, Kembali Putih Kinclong
Jika kamu menggunakan bantal sintetis, pertimbangkan untuk menggantinya setiap 6 bulan hingga 2 tahun.
Sementara itu, bantal berkualitas tinggi seperti memory foam atau bulu angsa bisa bertahan hingga 3–4 tahun sebelum perlu diganti.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini