KOMPAS.com - Tanaman udara merupakan tanaman hias unik yang bisa tumbuh tanpa tanah. Dengan bentuk daun menyerupai makhluk laut, air plant menjadi salah satu pilihan pencinta tanaman yang ingin dekorasi rumah yang menarik namun minim perawatan.
Sebelum menanam tanaman udara, berikut adalah hal-hal yang perlu diketahui tentang tanaman unik ini, sebagaimana dilansir dari Better Homes and Garden s, Sabtu (31/5/2025).
Tumbuhan udara berasal dari genus Tillandsia. Tanaman ini termasuk epifit, artinya tumbuh dengan menempel pada tanaman lain, biasanya di batang atau cabang pohon.
Baca juga: 6 Tanaman Hias yang Dapat Meningkatkan Produktivitas Kerja
Dengan ratusan spesies, tanaman udara mempunyai bentuk daun unik seperti pita, tali, atau tombak, yang sering tumbuh dalam pola roset.
Jenis tanaman air dengan daun berwarna perak biasanya lebih tahan kekeringan, sedangkan jenis daun hijau cenderung lebih cepat kering.
Beberapa varietas tanaman udara juga memiliki warna daun cerah seperti coral, dan menghasilkan bunga berbentuk tabung atau corong.
Di dalam ruangan, tanaman udara umumnya tumbuh setinggi 5 hingga 30 cm, namun di habitat aslinya bisa mencapai lebih dari 2 meter.
Baca juga: 7 Tanaman Hias yang Tumbuh Subur di Sudut Rumah yang Teduh
Merawat tanaman air cukup mudah, namun tetap memperhatikan kebutuhan cahaya, udara, suhu, dan kelembapan agar tanaman ini tetap sehat dan indah.
letakkan tanaman udara di tempat yang mendapatkan cahaya terang tapi tidak langsung. Jenis seperti Tillandsia cyanea dan T. lindenii bahkan bisa tumbuh baik di tempat teduh dengan sinar matahari pagi yang lembut.
Tanaman udara tidak memiliki akar yang menyerap udara seperti tanaman biasa. Untuk menyiramnya, rendam tanaman dalam air selama 30 menit seminggu sekali, lalu tiriskan sepenuhnya.
Baca juga: 6 Tanaman Hias yang Dapat Mengurangi Debu di Rumah, Bikin Udara Sehat
Pastikan tidak ada udara yang tersisa di bagian dasar tanaman agar tidak membusuk. Kemudian, semprotkan udara setiap beberapa hari, terutama saat udara di rumah kering.
Tanaman menyukai udara bersuhu hangat dan akan mati jika suhu turun di bawah 7°C. Jika kamu tinggal di wilayah dengan iklim hangat, tanaman udara bisa tumbuh sepanjang tahun.
Pastikan juga lingkungan tetap terjaga, terutama saat cuaca dingin, dengan bantuan humidifier jika diperlukan.
Meski tidak wajib, pemberian pupuk khusus air tanaman bisa mempercepat pertumbuhan dan membantu tanaman ini berbunga. Gunakan pupuk cair dan ikuti dosis anjurannya. Jangan memberi pupuk secara berlebihan karena dapat merusak daun.
Baca juga: 6 Jenis Tanaman Hias Gantung yang Tumbuh Subur di Ruangan Minim Cahaya
Tanaman udara tergolong tahan hama, tetapi bisa menyerang kutu putih atau serangga bersisik.
Untuk mengatasi hama, bersihkan dengan kapas basah dan pisahkan dari tanaman lain. Hindari penggunaan minyak nimba karena dapat menghalangi penyerapan udara.
Penyakit air tanaman lainnya termasuk pemanasan akibat perendaman terlalu lama, daun kering karena dehidrasi, atau perubahan warna akibat terlalu banyak sinar matahari. Perhatikan kondisi tanaman secara rutin untuk mendeteksi masalah sejak awal.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini