KOMPAS.com - Perkelahian antar kucing peliharaan di rumah bisa menjadi situasi yang membingungkan sekaligus membuat stres bagi pemilik.
Meski demikian, agresi antar kucing sebenarnya bisa ditangani dan dicegah, jika kamu memahami penyebabnya dan tahu cara menanganinya dengan tepat.
Melansir The Spruce Pets, Rabu (11/6/2025), berikut adalah cara mengatasi kucing peliharaan yang sering sering berkelahi.
Baca juga: Cara Melatih Kucing Peliharaan agar Tidak Kabur dari Rumah
Pertengkaran antar kucing tidak selalu berarti bahwa kucing tidak bisa akur. Agresi adalah bentuk komunikasi yang umum pada kucing, terutama jika sedang merasa terancam, stres, atau tidak nyaman
Beberapa penyebab umum agresi pada kucing meliputi:
Baca juga: Bahaya dan Penyebab Kucing Kutuan, Bisa Sebabkan Kematian
Jika kamu baru saja membawa kucing baru ke rumah, jangan langsung mempertemukannya dengan kucing lama.
Perkenalan yang terlalu cepat bisa memicu rasa terancam dan menyebabkan reaksi agresif. Mulailah dengan membiarkan kucing saling mengenal lewat bau, kemudian secara perlahan lakukan pertemuan singkat dengan pengawasan.
Pastikan setiap kucing memiliki ruangnya sendiri selama proses perkenalan. Ini membantu kucing membangun rasa aman sebelum benar-benar berbagi wilayah.
Baca juga: Mengapa Kucing Tiba-Tiba Menyerang Pemiliknya?
Salah satu alasan umum kucing bertengkar adalah karena merasa harus bersaing untuk mendapatkan makanan, air, tempat tidur, atau bahkan tempat menggaruk.
Untuk menghindari konflik, pastikan setiap kucing memiliki akses ke sumber daya penting di lokasi yang berbeda.
Idealnya, sediakan satu kotak pasir per kucing ditambah satu ekstra kotak pasir, mangkuk makanan dan air di beberapa titik rumah, tempat bertengger dan tempat tidur yang tersebar di berbagai ruangan, serta area bermain dan mainan interaktif untuk setiap kucing.
Baca juga: 7 Ras Anjing yang Cocok Dipelihara Pencinta Kucing
Amati interaksi antar kucing. Jika kamu melihat tanda-tanda seperti tatapan tajam, ekor berkedut, atau desisan, segera alihkan perhatian kucing sebelum terjadi konflik.
Gunakan mainan atau camilan untuk mengalihkan fokus dan hindari membentak atau menghukum secara fisik karena hal tersebut bisa memperburuk situasi.
Kucing adalah hewan predator alami. Jika kucing tidak punya cukup aktivitas fisik atau kesempatan untuk menyalurkan naluri berburunya, energi tersebut bisa berubah menjadi agresi.
Sediakan mainan interaktif dan permainan berburu untuk menyalurkan energi kucing secara positif.
Baca juga: Apa Artinya saat Kucing Menjilati Pemiliknya?
Jika kucingmu tiba-tiba menjadi agresif terhadap kucing lain, bisa jadi ada masalah kesehatan yang belum terdeteksi.
Rasa sakit bisa membuat kucing jadi mudah marah dan lebih agresif. Pemeriksaan oleh dokter hewan sangat disarankan untuk memastikan tidak ada gangguan fisik yang mendasari perubahan perilaku.
Jika agresi terus berlanjut meskipun kamu sudah melakukan berbagai langkah di atas, tidak ada salahnya mencari bantuan profesional.
Konsultasi dengan dokter hewan atau ahli perilaku kucing bersertifikat bisa memberikan solusi khusus yang disesuaikan dengan situasi di rumahmu.
Baca juga: Bukan Gatal, Ini 5 Alasan Kucing Suka Berguling-guling
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini