JAKARTA, KOMPAS.com - Setiap kali selesai menyeruput kopi tak sedikit orang yang membuang ampasnya ke saluran wastafel dapur.
Meski menjadi kesalahan yang cukup umum dilakukan, kamu harus menghentikan kebiasaan ini demi mencegah kerusakan atau masalah pada sistem saluran wastafel dapur.
Baca juga: Jangan Diamkan Piring Kotor di Wastafel Lebih dari Sehari, Ini Akibatnya
“Banyak orang membilas ampas kopi ke dalam wastafel tanpa menyadari ampas kopi dapat menumpuk dan menyebabkan saluran air lambat atau penyumbatan penuh,” ucap Joy Ramos, ahli pembersih profesional dan Manajer Operasi untuk Bear Bros Cleaning.
Masalahnya terjadi ketika ampas kopi bercampur dengan minyak dan sisa sabun lainnya, menyebabkan terbentuknya lumpur yang tebal serta menempel pada pipa.
Hal ini pada akhirnya menyebabkan penumpukan yang dapat membentuk penyumbatan lebih besar yang sulit dihilangkan tanpa bantuan tukang ledeng profesional.
“Penumpukan ini tidak hanya terjadi di dapur. Ini dapat menyebar ke seluruh sistem drainase dan menyebabkan perbaikan pipa yang mahal," jelas Ramos.
Baca juga: Jangan Membuang Minyak Goreng ke Wastafel, Ini Bahayanya
Ramos mengatakan untuk segera mengambil tindakan sebelum berubah menjadi penyumbatan penuh.
“Mulailah membilas saluran pembuangan dengan larutan air panas dan sabun cuci piring untuk membantu melarutkan penyumbatan,” ujarnya.
Apabila menyadari wastafel tersumbat atau membutuhkan waktu lebih lama untuk mengering, kamu perlu mencoba solusi lebih kuat.
“Kamu juga dapat menuangkan kombinasi baking sodadan cuka. Biarkan selama 10-15 menit, lalu bilas dengan air mendidih untuk membantu membersihkan residu yang tersangkut di pipa.”
Langkah terakhir adalah berhenti membuang ampas kopi ke wastafel secara permanen. Namun, jika telah melihat efek lebih besar dari pembuangan sebelumnya, mungkin ini saat tepat memanggil ahli pipa dan memastikan masalahnya tidak berisiko menjadi lebih buruk.
Baca juga: 7 Sisa Makanan yang Tidak Boleh Dibuang ke Saluran Wastafel
Sebaiknya, membuang ampas kopi ke tempat sampah. Namun, Ramos mengatakan ada pilihan yang lebih ramah lingkungan, yakni menjadikan ampas kopi sebagai kompos atau menggunakannya di kebun sebagai pupuk alami.
Penting juga dicatat, ampas kopi bukan satu-satunya masalah yang menyebabkan wastafel tersumbat. Ada beberapa bahan makanan dan produk sampingan lainnya yang tidak boleh dibuang ke wastafel.
“Beberapa bahan makanan sehari-hari dapat menyebabkan masalah pipa jika dibuang ke saluran pembuangan,” tambah Ramos.
Ada beberapa makanan yang tidak boleh dibuang ke dalam wastafel, seperti cangkang telur, nasi, pasta, minyak, dan kulit kentang.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini