KOMPAS.com - Mengepel tidak hanya membuat lantai bersih. Setelah mengepel, udara pun jadi terasa lebih segar dan ruangan langsung terasa nyaman.
“Mengepel membantu mengangkat debu, kotoran, bakteri, dan kontaminan lain dari permukaan lantai, sehingga berkontribusi pada kualitas udara yang lebih baik dan lingkungan yang lebih sehat,” kata Robin Murphy, pakar kebersihan sekaligus pendiri ChirpChirp, dikutip dari Real Simple.
Baca juga: Mengepel Lantai dengan Air Panas Vs Air Dingin, Mana yang Lebih Baik?
Secara umum, para ahli kebersihan menyarankan untuk mengepel lantai rumah setiap dua hingga tiga minggu sekali.
Frekuensi ini dinilai cukup untuk menjaga lantai tetap bersih dan memperpanjang usia materialnya.
Meski begitu, ada beberapa faktor yang membuat jadwal mengepel bisa berbeda-beda di setiap rumah, yakni:
Baca juga: Catat, Ini Durasi Menyedot Debu dan Mengepel Lantai Menurut Ahli
Ruang-ruang dengan lalu lintas tinggi seperti dapur, kamar mandi, dan pintu masuk utama lebih cepat kotor dan sebaiknya dibersihkan lebih sering.
Jika kamu memiliki hewan peliharaan, anak kecil yang sering bermain di lantai, atau banyak anggota keluarga di rumah, mengepel setiap beberapa hari, atau bahkan setiap hari, mungkin diperlukan.
Jenis lantai juga memengaruhi frekuensi pembersihan. Menurut Murphy, lantai keramik perlu lebih sering dibersihkan dibanding lantai kayu atau laminasi.
Baca juga: 5 Kesalahan Mengepel yang Dapat Merusak Lantai
“Lantai keramik cenderung memperlihatkan noda lebih jelas, apalagi jika ada nat (grout) yang kotor dan sulit dibersihkan,” ujar Murphy.
Sementara itu, lantai kayu yang sudah dilapisi pelindung (sealed) bisa lebih jarang dipel karena permukaannya tahan terhadap noda dan kelembapan.
Warna lantai pun berpengaruh. Lantai dengan warna terang atau sangat gelap lebih cepat menunjukkan debu atau bekas kaki, sehingga mengepel perlu lebih sering demi tampilan yang bersih.
Baca juga: 5 Bahan Pembersih yang Dapat Digunakan untuk Mengepel Lantai
Jika kamu memiliki hewan peliharaan, sering keluar masuk rumah dengan alas kaki, atau sering memasak, maka mengepel lebih sering sangat dianjurkan.
Sebaliknya, jika rumah jarang digunakan atau kamu sering bepergian, lantai bisa dibersihkan dengan interval yang lebih jarang.
Pel menyeluruh melibatkan kegiatan seperti menggeser perabot, membersihkan area tersembunyi, serta menyikat noda membandel. Inilah yang dimaksud dengan jadwal pel dua hingga tiga minggu sekali.
Baca juga: Cara Mengepel Lantai dengan Benar Menurut Profesional, Tak Sembarangan
Sebaliknya, pel ringan hanya menyapu area yang mudah terlihat atau sering dilalui. Pel ringan cukup dilakukan saat tidak ada banyak debu atau kotoran yang menempel.