JAKARTA, KOMPAS.com - Suhu air menjadi salah satu faktor penting ketika mencuci pakaian. Suhu air tidak hanya berpengaruh pada kebersihan, tapi juga keawetan atau daya tahan pakaian atau kain.
Ada dua suhu air yang biasa digunakan untuk mencuci pakaian, yakni dingin dan panas. Air dingin mencegah pakaian atau kain menyusut, mencegah warna pakaian memudar, mengurangi konsumsi energi, hingga meminimalkan jejak karbon.
Baca juga: Jangan Mencuci Pakaian di Sore dan Malam Hari, Ini Alasannya
Sementara itu, air panas bermanfaat membuat pakaian atau kain lebih bersih, membunuh kuman dan bakteri, serta membersihkan noda membandel.
Namun, kebanyakan dari kita masih belum mengetahui hal tersebut. Nah, untuk membantu memahami suhu pencucian, berikut pakaian yang harus dicuci dengan air dingin menurut pakar laundry dikutip dari The Spruce, Selasa (5/8/2025).
Tidak ada yang menginginkan hal itu. Untungnya, mencuci pakaian dengan air dingin tidak memiliki efek tersebut atau memudarkan warna kain.
"Kain gelap rentan memudar jika terkena air panas karena panas dapat memecah molekul pewarna," ucap James Joun, salah satu pendiri dan Kepala Operasional Rinse--sebuah perusahaan layanan pengambilan dan pengantaran laundry dan dry cleaning sesuai permintaan.
Air dingin membantu mempertahankan kekayaan warna dan mencegah warna luntur atau memudar seiring waktu.
Baca juga: Bolehkah Mencuci Pakaian Putih dan Berwarna Bersamaan?
Selanjutnya, pakaian yang harus dicuci dengan air dingin adalah pakaian berbahan wol atau campuran wol.
Kesalahan memilih pengaturan suhu yang tepat untuk mencuci wol meski hanya sekali dapat berakibat fatal.
Air panas dapat menyebabkan wol menyusut, bahkan kehilangan kelembutannya, sementara air dingin membantu menjaga serat-serat tersebut tetap utuh dan berbentuk.
Menurut Joun, meski suatu pakaian mengandung campuran wol dengan serat lain, tetap penting memilih pengaturan suhu dingin.
Bila mencuci kain, seperti renda, sutra, atau satin, sebaiknya mencucinya dengan air dingin.
"Kain halus sensitif terhadap suhu tinggi, yang dapat merusak seratnya dan mengubah struktur rumitnya," Joun memperingatkan.