Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benda di Rumah yang Lebih Kotor Daripada Dudukan Kloset Menurut Riset

Kompas.com - 07/08/2025, 08:00 WIB
Esra Dopita Maret

Penulis

KOMPAS.com - Kloset dan dudukannya kerap dianggap sebagai benda paling kotor di rumah lantaran menjadi tempat pembuangan feses dan urine setiap harinya serta kuman dan bakteri berkembang biak. 

Faktanya, banyak benda di rumah yang lebih kotor daripada dudukan kloset. 

Baca juga: Cara Menghilangkan Noda Kuning dari Dudukan Kloset, Kembali Kinclong

"Kebanyakan orang berpikir dudukan kloset adalah salah satu tempat terkotor di dunia, tetapi itu adalah salah satu tempat yang hampir kita semua bersihkan secara teratur," ucap Jessica Ek, Direktur Senior Komunikasi Digital di American Cleaning Institute—organisasi yang mewakili produsen produk pembersih rumah tangga di Washington, Amerika Serikat— kepada Better Homes and Gardens, Kamis (7/8/2025). 

Jika kami meminta Anda menebak bagian terkotor di rumah mana pun, Anda mungkin akan menebak toilet. Dan meskipun, ya, mangkuk toilet adalah magnet bakteri alami, itu bukan satu-satunya yang menghuni atap Anda.

Ek melanjutnya, ketika memikirkannya, ia menyadari bahwa kloset menjadi benda yang rutin dibersihkan. Ia menggosok kloset beberapa kali seminggu, yang merupakan pembersihan lebih sering daripada banyak barang kotor dalam daftar berikut.

"Yang cenderung lebih kotor adalah tempat-tempat yang sering kita sentuh, tetapi kita anggap remeh dan tidak dibersihkan sesering yang seharusnya," kata Ek. 

Nah, berikut sejumlah benda di rumah yang lebih kotor daripada dudukan kloset. 

Baca juga: 5 Penyebab Kloset Tidak Bisa Disiram dan Cara Memperbaikinya

Spons cuci piring 

Ilustrasi spons.Unsplash/artem_makarov Ilustrasi spons.
Karena semua makanan, kotoran, dan debu diserap setiap hari, spons cuci piring mengandung lebih banyak kuman daripada dudukan kloset. 

Hasil ini dibuktikan oleh sebuah studi yang diterbitkan dalam Scientific Reports yang merinci "mikrobioma bakteri" yang terdapat pada spons dapur bekas.

Studi yang dipimpin Markus Egert, ahli mikrobiologi di Universitas Furtwangen di Jerman, menemukan 362 spesies bakteri berbeda dan secara lokal, kepadatan bakteri mencapai 45 miliar per sentimeter persegi. 

"Itu jumlah bakteri yang sangat besar. Hampir tidak ada habitat di Bumi, di mana kamu akan menemukan kepadatan bakteri yang sama, kecuali saluran usus manusia," jelas Egert dikutip dari Best Life Online

Sebuah studi terpisah yang diterbitkan dalam Journal of Applied Microbiology mengungkapkan hasil serupa terkait spons cuci piring, tetapi menunjukkan sikat adalah alternatif lebih baik.

Penulis studi Trond Mretr, ilmuwan peneliti di Nofima--sebuah lembaga penelitian pangan Norwegia--mengatakan kepada ABC News, salmonella dan bakteri lainnya tumbuh dan bertahan lebih baik di spons daripada di sikat.

Alasannya, spons yang digunakan sehari-hari tidak pernah kering. "Spons lembap dan menumpuk sisa makanan, yang juga merupakan makanan bagi bakteri, yang menyebabkan pertumbuhan bakteri yang cepat," imbuhnya.

Bahkan, kata Mretr, meski menjaga spons tetap "bersih", spons tersebut tetap mengandung banyak kuman. 

Baca juga: Tanpa Kimia, 7 Bahan Ini Ampuh Membersihkan Kloset

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau