KOMPAS.com - Aliran udara atau ventilasi rumah sering kali dianggap sepele, padahal perannya sangat penting dalam menjaga kualitas udara, kenyamanan, bahkan kesehatan penghuni rumah.
Aliran udara yang buruk dapat membuat ruangan terasa pengap, memicu pertumbuhan jamur, memperburuk alergi, hingga menyebabkan peralatan cepat rusak.
Agar bisa melakukan langkah penanganan, berikut adalah beberapa tanda rumah punya aliran udara yang buruk.
Baca juga: 6 Tanaman Hias yang Dapat Mengurangi Debu di Rumah, Bikin Udara Sehat
Salah satu indikator paling jelas dari aliran udara yang tidak memadai adalah kelembapan tinggi di dalam rumah.
Kamu mungkin sering melihat jendela berkabut atau berembun, terutama saat cuaca dingin. Kondisi ini menandakan uap air terperangkap di dalam ruangan.
Jika dibiarkan, kelembapan berlebih bisa memicu pertumbuhan jamur dan lumut yang berbahaya bagi kesehatan serta merusak dinding dan furnitur.
Baca juga: 5 Cara Memperbaiki Sirkulasi Udara di Dalam Rumah agar Lebih Sejuk
Untuk mengatasinya, jaga kelembapan relatif rumah antara 40 hingga 60 persen. Gunakan exhaust fan saat memasak, terutama saat merebus air atau menggoreng makanan. Di kamar mandi, nyalakan kipas ventilasi selama dan setelah mandi sampai uap benar-benar hilang.
Apakah rumahmu sering menyimpan bau masakan, bau hewan peliharaan, atau aroma apak meski sudah dibersihkan? Itu tanda sirkulasi udara kurang baik.
Udara segar seharusnya bisa menggantikan udara lama, namun jika ventilasi buruk, bau akan menetap lebih lama dan membuat ruangan tidak nyaman.
Baca juga: Cara Membersihkan Debu di Ventilasi Udara dengan Mudah
Rumah modern yang dibangun rapat sering kali tidak memberi ruang bagi udara luar masuk. Solusinya, buka jendela secara bersilangan agar tercipta sirkulasi udara alami.
Adanya titik panas di satu ruangan dan dingin di ruangan lain bisa menjadi tanda ventilasi buruk.
Banyak orang mengira masalah ini hanya disebabkan oleh insulasi, padahal penyebabnya bisa karena udara tidak bergerak dengan baik. Ketidakmerataan suhu ini membuat sistem pendingin bekerja lebih keras, sehingga tagihan listrik meningkat.
Baca juga: 5 Cara Meningkatkan Kelembapan Udara di Dalam Rumah Tanpa Humidifier
Untuk mengatasinya, periksa kipas exhaust di dapur, kamar mandi, dan ruang cuci. Pastikan kipas tersebut benar-benar menyalurkan udara keluar, bukan hanya ke loteng atau ruangan lain.
Jika kipas tidak berfungsi dengan baik, udara lembap bisa terperangkap dan menyebabkan kerusakan lebih serius seperti jamur atau keropos kayu.