KOMPAS.com - Menjaga suhu kulkas tetap stabil bukan hanya untuk memastikan kinerja perangkat, tetapi juga menyangkut keamanan makanan.
Kulkas berfungsi memperlambat pertumbuhan bakteri penyebab penyakit, sehingga makanan bisa bertahan lebih lama tanpa kehilangan kesegarannya.
Namun, banyak orang tidak menyadari bahwa perbedaan kecil pada suhu kulkas bisa berdampak besar terhadap kualitas dan keamanan bahan makanan di dalamnya.
Dilansir dari Better Homes and Gardens, Mitzi Baum, CEO Stop Foodborne Illness, makanan berada dalam bahaya ketika suhunya berada di antara 4°C dan 60°C.
Baca juga: Microwave Tidak Boleh Diletakkan di Atas Kulkas, Ini Bahayanya
Rentang ini dikenal sebagai “zona bahaya suhu”, yaitu kondisi ideal bagi bakteri untuk berkembang biak dengan cepat. Dalam waktu hanya 20 menit, jumlah bakteri bisa berlipat ganda.
Yang membuatnya berbahaya, bakteri seperti Salmonella, E. coli, dan Staphylococcus aureus tidak terlihat atau tercium baunya.
Bakteri yang tumbuh bisa menyebabkan masalah kesehatan yang serius, terutama bagi anak-anak, lansia, dan orang dengan sistem imun lemah.
Dengan demikian, menjaga kulkas dalam suhu yang tepat membantu mencegah hal ini, sekaligus memastikan rasa dan nilai gizi makanan tetap terjaga.
Baca juga: Kulkas Tidak Boleh Dicolokkan ke Kabel Ekstensi, Ini Penyebabnya
Food and Drug Administration (FDA) atau Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat merekomendasikan agar suhu kulkas dijaga pada 4°C atau lebih rendah. Sementara itu, suhu ideal untuk freezer adalah -18°C.
Dengan suhu ini, makanan mudah rusak seperti daging, susu, ikan, dan sisa makanan bisa bertahan lebih lama tanpa membeku berlebihan.
Jessica Gavin, ilmuwan pangan bersertifikat, menegaskan bahwa menjaga suhu di bawah 4°C mencegah pertumbuhan cepat bakteri berbahaya, seperti Campylobacter dan E. coli.
Dengan demikian, makanan tetap aman dikonsumsi dan tidak menimbulkan risiko keracunan makanan.
Baca juga: 7 Makanan yang Ternyata Harus Disimpan di Kulkas agar Tidak Cepat Basi
Jika kulkas terus mengalami fluktuasi suhu atau tidak mencapai suhu yang disarankan, ada kemungkinan terjadi masalah pada sistem pendingin.
Untuk kasus ini, sebaiknya hubungi teknisi profesional untuk pemeriksaan lebih lanjut. Memperbaiki lebih awal dapat mencegah kerusakan besar dan menjaga efisiensi energi.
Tahukah kamu bahwa suhu ruangan dan tingkat kelembapan juga memengaruhi performa kulkas?
Ruangan yang panas dapat memaksa mesin pendingin bekerja ekstra, sementara kelembapan tinggi bisa menyebabkan jamur atau penumpukan embun di dalam kulkas. Sebaliknya, kelembapan terlalu rendah membuat sayuran dan buah mudah layu dan mengering.
Baca juga: 8 Tanda Perlu Mengganti Kulkas Baru
Beberapa kulkas modern sudah dilengkapi pengatur kelembapan otomatis, yang memungkinkan pengguna menyesuaikan kondisi di dalam laci penyimpanan sesuai jenis makanan.