Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kulit Pisang Tidak Boleh Dijadikan Pupuk Tanaman, Ini Alasannya

Kompas.com - 25/10/2025, 18:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Kulit pisang sering dianggap sebagai pupuk alami untuk menyuburkan tanaman. Namun, menurut para ahli hortikultura, kulit pisang sebagai pupuk tanaman tidak bekerja seefektif yang dibayangkan. 

Bahkan, penggunaan kulit pisang secara langsung justru bisa menimbulkan lebih banyak masalah bagi tanaman hias, khususnya yang ditanam di dalam ruangan.

Kandungan kulit pisang tidak setara dengan pupuk

Benar bahwa kulit pisang mengandung beberapa unsur hara penting, terutama kalium, yang berperan dalam memperkuat batang tanaman dan membantu pembentukan bunga maupun buah. Namun, sekitar 80 persen dari kulit pisang sebenarnya terdiri dari air.

Artinya, kandungan nutrisinya sangat kecil, jika dibandingkan dengan pupuk buatan yang sudah diformulasikan dengan perbandingan unsur hara yang tepat.

Baca juga: Cara Membuat Pupuk Organik Cair Terbaik untuk Tanaman

Ketika kulit pisang direndam dalam air, hanya sebagian kecil nutrisi yang bisa larut. Air rendaman tersebut tidak akan memberikan dampak besar pada pertumbuhan tanaman. 

Begitu pula jika kulit pisang dikubur langsung ke dalam pot, proses penguraiannya berjalan sangat lambat, apalagi di media tanam yang terbatas seperti pot. Akibatnya, tanaman tidak bisa menyerap nutrisi secara optimal ketika membutuhkannya.

Selain itu, sisa bahan organik yang membusuk di pot dapat menimbulkan bau tidak sedap dan menjadi tempat berkembang biak bagi hama. 

Serangga, seperti lalat buah, agas, dan bahkan kecoak, bisa tertarik dengan sisa kulit pisang yang membusuk di pot tanaman. Hal ini tentu akan mengganggu kebersihan rumah dan kesehatan tanaman itu sendiri.

Baca juga: Perbedaan Pupuk dan Kompos, Mana yang Lebih Baik untuk Tanaman?

Nutrisi kulit pisang tidak lengkap 

Masalah utama lainnya adalah kulit pisang tidak memiliki keseimbangan unsur hara yang dibutuhkan tanaman. 

Tanaman hias memerlukan tiga unsur makro utama, yaitu nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K). Nitrogen penting untuk pertumbuhan daun, fosfor membantu perkembangan akar dan bunga, sementara kalium memperkuat batang dan meningkatkan daya tahan tanaman.

Kulit pisang hanya mengandung kalium dalam jumlah kecil dan hampir tidak memiliki nitrogen serta fosfor. Akibatnya, jika hanya mengandalkan kulit pisang, tanaman bisa mengalami kekurangan nutrisi penting lainnya. 

Sementara itu, pupuk komersial yang dijual di pasaran telah dirancang untuk memberikan ketiga unsur ini dengan perbandingan yang seimbang, sehingga hasilnya lebih konsisten dan aman bagi tanaman.

Baca juga: 4 Pupuk Terbaik untuk Tanaman Mawar agar Bunganya Melimpah

Cara lain memanfaatkan kulit pisang 

Meskipun tidak disarankan digunakan langsung sebagai pupuk, kulit pisang tetap bisa dimanfaatkan dengan cara yang lebih aman, yaitu melalui proses pengomposan. 

Saat dimasukkan ke dalam wadah kompos bersama sisa sayur, buah, dan daun kering, kulit pisang akan terurai secara alami. 

Hasilnya adalah kompos yang kaya nutrisi dan bisa digunakan untuk memperbaiki struktur tanah serta meningkatkan kesuburan di kebun.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau