Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuaca Panas di Jawa Tengah Meningkat hingga Suhu 35 Derajat Celcius, BMKG Ungkap Penyebabnya

Kompas.com - 16/10/2025, 16:52 WIB
Tri Indriawati

Editor

KOMPAS.com — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat tren cuaca panas yang melanda sejumlah wilayah di Jawa Tengah dalam beberapa hari terakhir.

Fenomena ini dipicu oleh pergeseran posisi semu matahari ke belahan bumi selatan, yang membuat intensitas radiasi sinar matahari di wilayah Indonesia meningkat.

Ketua Tim Kerja Pelayanan Data dan Diseminasi Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo, mengatakan suhu udara di beberapa daerah mulai menunjukkan kenaikan signifikan meski masih tergolong normal.

“Di Semarang, suhu maksimum mencapai 35 derajat Celsius pada 14 Oktober 2025, sementara di Kabupaten Cilacap dan sekitarnya tercatat 32 derajat Celsius hingga pukul 10.00 WIB,” ujarnya, Kamis (16/10/2025), dikutip dari Antaranews.

Berdasarkan data Automatic Agroclimate Weather Station (AAWS), suhu di Kroya, Kabupaten Cilacap, bahkan lebih tinggi dibanding Kota Cilacap, yakni mencapai 34 derajat Celsius.

Sementara itu, di Kabupaten Banyumas, suhu maksimum tercatat 34 derajat Celsius pada 14 Oktober 2025.

Fenomena Cuaca Panas BMKG dan Pergeseran Matahari

Teguh menjelaskan, tren cuaca panas BMKG ini terjadi akibat posisi semu matahari yang mulai berada tepat di atas Pulau Jawa dan terus bergeser ke selatan. Kondisi tersebut disertai berkurangnya tutupan awan, sehingga sinar matahari langsung menembus permukaan bumi tanpa hambatan.

“Kondisi ini membuat udara terasa panas, terutama antara pukul 10.00 hingga 15.00 WIB. Masyarakat perlu waspada terhadap paparan sinar matahari langsung,” katanya.

Berdasarkan catatan klimatologi periode 1991–2020, suhu maksimum di Cilacap pernah mencapai 34 derajat Celsius pada Oktober 2016, dan rekor tertinggi tercatat 35,3 derajat Celsius pada Maret 2012.

Ilustrasi cuacaPexels/Pixabay Ilustrasi cuaca

Panas Masih Akan Bertahan hingga Akhir Oktober

BMKG memprediksi suhu panas ini masih akan berlangsung hingga akhir Oktober 2025.

Namun, suhu diperkirakan mulai menurun pada awal November seiring meningkatnya curah hujan di wilayah Jawa Tengah bagian selatan.

“Fenomena ini bersifat sementara dan akan mereda ketika awan mulai terbentuk lebih banyak serta hujan mulai turun lebih sering,” jelas Teguh.

Imbauan BMKG untuk Masyarakat Antisipasi Cuaca Panas

Sebagai langkah antisipasi, BMKG mengimbau masyarakat agar melindungi diri dari cuaca panas dengan cara:

  • Menggunakan pakaian pelindung atau payung saat beraktivitas di luar ruangan.
  • Memperbanyak konsumsi air putih untuk mencegah dehidrasi.
  • Membatasi kegiatan fisik di luar ruangan, terutama pada siang hari.

“Cuaca panas seperti ini umum terjadi menjelang peralihan musim, namun masyarakat tetap perlu menjaga kondisi tubuh dan menghindari paparan langsung sinar matahari,” tambah Teguh.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Polisi: Status Onad Masih Korban Penyalahgunaan Narkoba
Polisi: Status Onad Masih Korban Penyalahgunaan Narkoba
Banten
Menkeu Purbaya Ungkap Rencana Diskon Tarif Tol untuk Nataru 2025
Menkeu Purbaya Ungkap Rencana Diskon Tarif Tol untuk Nataru 2025
Jawa Timur
Tradisi dan Mitos Selasa Kliwon, Salah Satu Hari Sakral dalam Kalender Jawa
Tradisi dan Mitos Selasa Kliwon, Salah Satu Hari Sakral dalam Kalender Jawa
Jawa Tengah
Bagaimana Cara Mengetahui NIK KTP Bocor dan Dipakai untuk Pinjol atau Judol?
Bagaimana Cara Mengetahui NIK KTP Bocor dan Dipakai untuk Pinjol atau Judol?
Sulawesi Selatan
Masalah Pribadi Disebut Jadi Pemicu Onad Terjerat Kasus Narkoba
Masalah Pribadi Disebut Jadi Pemicu Onad Terjerat Kasus Narkoba
Jawa Tengah
Apa Alasan Prabowo Tambah Armada Pesawat Airbus A400M untuk TNI AU?
Apa Alasan Prabowo Tambah Armada Pesawat Airbus A400M untuk TNI AU?
Sulawesi Selatan
AHY Temui Prabowo di Istana, Bahas Solusi Utang Kereta Cepat Whoosh
AHY Temui Prabowo di Istana, Bahas Solusi Utang Kereta Cepat Whoosh
Jawa Barat
 Mata Murid SD di Palembang Lebam, Orangtua Curiga Dipukul Guru Pakai Cincin
Mata Murid SD di Palembang Lebam, Orangtua Curiga Dipukul Guru Pakai Cincin
Sumatera Selatan
10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Ini Daftar Lengkapnya
10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Ini Daftar Lengkapnya
Jawa Barat
Menkeu Purbaya Sebut Pinjaman Pemerintah Pusat untuk Daerah Diberikan dengan Bunga 0,5 Persen
Menkeu Purbaya Sebut Pinjaman Pemerintah Pusat untuk Daerah Diberikan dengan Bunga 0,5 Persen
Sulawesi Selatan
Pemakaman Pakubuwono XIII Tidak Dilakukan pada Selasa Kliwon, Pegiat Budaya Ungkap Alasannya
Pemakaman Pakubuwono XIII Tidak Dilakukan pada Selasa Kliwon, Pegiat Budaya Ungkap Alasannya
Jawa Tengah
Apakah NIK KTP Anda Dipakai untuk Pinjol Ilegal? Begini Cara Mengeceknya!
Apakah NIK KTP Anda Dipakai untuk Pinjol Ilegal? Begini Cara Mengeceknya!
Jawa Timur
ASN Bolos Kerja Bisa Dipecat, Hak Tunjangan dan Pensiun Dicabut
ASN Bolos Kerja Bisa Dipecat, Hak Tunjangan dan Pensiun Dicabut
Lampung
AHY Menunggu Arahan Presiden untuk Penyelesaian Utang Kereta Cepat Whoosh
AHY Menunggu Arahan Presiden untuk Penyelesaian Utang Kereta Cepat Whoosh
Jawa Timur
Pemutihan Iuran BPJS Kesehatan 2025: Syarat Peserta dan Cara Cek Tunggakan
Pemutihan Iuran BPJS Kesehatan 2025: Syarat Peserta dan Cara Cek Tunggakan
Kalimantan Barat
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau