Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli Teknologi Pangan: Galon PET Penyok Tak Pengaruhi Kualitas Air, Tetap Aman Dikonsumsi

Kompas.com - 20/05/2025, 20:30 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com – Munculnya kekhawatiran masyarakat terkait galon air minum berbahan PET (Polyethylene Terephthalate) yang tampak penyok saat digunakan di dispenser, mendapat tanggapan dari pakar teknologi pangan.

Ahli Teknologi Pangan dari Universitas Trilogi, Hermawan Seftino, menegaskan bahwa perubahan bentuk atau penyok pada galon PET tidak memengaruhi kualitas air di dalamnya. Menurutnya, air dalam galon penyok tetap aman untuk dikonsumsi.

"Itu peristiwa wajar dan nggak akan berpengaruh ke kualitas airnya. Masyarakat nggak perlu khawatir soal ini," kata Hermawan dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin (19/5/2025).

Hermawan menjelaskan bahwa fenomena galon penyok kerap terjadi saat volume air di dalam kemasan mulai berkurang.

Baca juga: Air PDAM Mati Sepekan, Warga Tambun Beli Air Galon untuk Mandi

Ketika air mengalir keluar dari galon yang dipasang di dispenser, ruang kosong di dalam galon semakin besar dan menyebabkan perbedaan tekanan antara bagian dalam dan luar galon.

“Peluang menjadi penyok akan semakin besar dengan adanya gaya gravitasi saat air mengalir keluar, yang menyebabkan tekanan di luar lebih besar dibandingkan di dalam galon,” jelasnya.

Menurut Hermawan, hal tersebut wajar terjadi karena bahan PET memang tidak sekuat bahan polikarbonat (PC) yang selama ini banyak digunakan pada galon isi ulang.

“Perubahan bentuk galon tersebut tidak membahayakan kesehatan karena tidak melepaskan kimia apapun dari kemasan ke dalam air minum,” ujar Ketua Program Studi Ilmu Teknologi Pangan Universitas Trilogi itu.

Ia menambahkan, karakteristik fisik galon PET memang berbeda dengan botol plastik biasa. Botol PET berukuran kecil seperti kemasan 1 liter pun bisa penyok jika volume air berkurang dan terkena tekanan dari luar.

Galon atau botol PET tersebut tidak akan penyok apabila volume air masih penuh,” ujarnya.

Baca juga: Revitalisasi Kampung Warna-warni Lembur Katumbiri Bandung Habiskan 504 Galon Cat

Ramai di Media Sosial, Warganet Soroti Estetika Galon Penyok

Fenomena galon penyok menjadi sorotan setelah sebuah video di salah satu akun TikTok memperlihatkan galon PET yang penyok saat dipasang di atas dispenser.

Dalam video tersebut, pemilik akun mempertanyakan keamanan dan kualitas air minum dalam galon dengan kondisi fisik yang berubah.

Belakangan diketahui, video tersebut merupakan hasil modifikasi dari unggahan lain yang lebih dulu viral.

Dalam tayangan video sebelumnya, sejumlah netizen justru menilai bahwa kondisi galon penyok adalah hal yang wajar dan tidak berbahaya.

Banyak warganet bahkan menyindir unggahan tersebut sebagai bentuk ketidaktahuan terhadap karakteristik bahan kemasan makanan dan minuman, termasuk galon PET yang digunakan untuk air minum.

Baca juga: Air Galon Terpapar Sinar Matahari Langsung, Apakah Aman Dikonsumsi?

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Daftar KA Go Show Tarsus dari Jogja per 1 Juni 2025, Tiket Mulai dari Rp 45 Ribu
Daftar KA Go Show Tarsus dari Jogja per 1 Juni 2025, Tiket Mulai dari Rp 45 Ribu
Jawa Tengah
Pulau Manuran Raja Ampat Keruh karena Tambang Nikel PT ASP, KLH Lakukan Penyegelan
Pulau Manuran Raja Ampat Keruh karena Tambang Nikel PT ASP, KLH Lakukan Penyegelan
Sulawesi Selatan
Pajak Kita untuk Sepak Bola: Anggaran Fantastis Pemerintah Dukung Timnas Indonesia ke Piala Dunia
Pajak Kita untuk Sepak Bola: Anggaran Fantastis Pemerintah Dukung Timnas Indonesia ke Piala Dunia
Jawa Barat
9 Juni 2025 Libur atau Tidak? Cek Ketentuan di SKB 3 Menteri
9 Juni 2025 Libur atau Tidak? Cek Ketentuan di SKB 3 Menteri
Sulawesi Selatan
Rekrutmen 24.000 Tamtama Dikritik, Al Araf: TNI Bukan untuk Urus Pertanian
Rekrutmen 24.000 Tamtama Dikritik, Al Araf: TNI Bukan untuk Urus Pertanian
Sumatera Utara
 Bobotoh Meninggal Usai Jatuh dari Flyover Saat Konvoi Persib Juara, Sempat Koma 14 Hari
Bobotoh Meninggal Usai Jatuh dari Flyover Saat Konvoi Persib Juara, Sempat Koma 14 Hari
Jawa Barat
Fadli Zon Targetkan Penulisan Ulang Sejarah Indonesia Rampung dalam Dua Bulan
Fadli Zon Targetkan Penulisan Ulang Sejarah Indonesia Rampung dalam Dua Bulan
Jawa Timur
Tambang PT GAG Nikel di Hutan Lindung Raja Ampat Legal, Menteri LH: Dapat Pengecualian UU
Tambang PT GAG Nikel di Hutan Lindung Raja Ampat Legal, Menteri LH: Dapat Pengecualian UU
Sulawesi Selatan
Hanura Siapkan Tim Hukum, Ketua DPD Jateng Tersangka Kasus Karaoke Streptis dan Prostitusi
Hanura Siapkan Tim Hukum, Ketua DPD Jateng Tersangka Kasus Karaoke Streptis dan Prostitusi
Jawa Tengah
BSU 2025 Cair Juni, Cek Nama Anda Sekarang Lewat Situs Resmi BPJS Ketenagakerjaan
BSU 2025 Cair Juni, Cek Nama Anda Sekarang Lewat Situs Resmi BPJS Ketenagakerjaan
Jawa Tengah
Pelaku Penganiayaan Pelajar di Rejang Lebong Hanya Divonis Bersihkan Masjid, Korban Lumpuh
Pelaku Penganiayaan Pelajar di Rejang Lebong Hanya Divonis Bersihkan Masjid, Korban Lumpuh
Sumatera Utara
Danantara Lirik Investasi di GoTo, Merger dengan Grab Semakin Nyata?
Danantara Lirik Investasi di GoTo, Merger dengan Grab Semakin Nyata?
Jawa Barat
Jelang Laga Jepang Vs Indonesia, Skuad Garuda Pernah Bungkam Samurai Biru 53 Tahun Lalu
Jelang Laga Jepang Vs Indonesia, Skuad Garuda Pernah Bungkam Samurai Biru 53 Tahun Lalu
Sulawesi Selatan
Waspada Hipertensi saat Idul Adha, Ini 5 Gaya Hidup Sehat untuk Cegah Tekanan Darah Tinggi
Waspada Hipertensi saat Idul Adha, Ini 5 Gaya Hidup Sehat untuk Cegah Tekanan Darah Tinggi
Jawa Timur
9 Juni 2025 Libur Apa? Cek Ketentuan Tanggal Merah Libur Nasional dan Cuti Bersama di SKB 3 Menteri
9 Juni 2025 Libur Apa? Cek Ketentuan Tanggal Merah Libur Nasional dan Cuti Bersama di SKB 3 Menteri
Kalimantan Timur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau