KOMPAS.com – Perayaan Idul Adha identik dengan santapan daging merah yang melimpah. Hidangan seperti sate, gulai, dan tongseng menjadi menu favorit yang menggoda selera.
Namun, di balik kelezatannya, konsumsi daging merah secara berlebihan dapat memicu masalah kesehatan serius, salah satunya tekanan darah tinggi atau hipertensi.
Hipertensi tidak hanya mengancam kelompok usia lanjut, tetapi juga mulai banyak dialami oleh kalangan muda.
Tekanan darah tinggi bahkan menjadi salah satu faktor risiko utama penyakit jantung, gagal jantung, stroke, dan kerusakan ginjal kronis, yang secara kolektif dikenal sebagai penyakit kardiovaskular (PKV).
Sebagaimana dilaporkan laman Hindustan Times, risiko hipertensi dapat ditekan melalui penerapan gaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari.
Baca juga: Studi Ungkap Olahraga yang Efektif Turunkan Tekanan Darah, Efeknya Setara Obat Hipertensi
Berikut beberapa langkah penting yang bisa dilakukan:
1. Rutin Melakukan Aktivitas Fisik
Olahraga teratur dapat membantu menurunkan tekanan darah tinggi dengan memperkuat kerja jantung. Saat jantung menjadi lebih efisien dalam memompa darah, tekanan pada pembuluh darah pun menurun.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) merekomendasikan aktivitas fisik intensitas sedang selama minimal 2,5 jam per minggu. Ini setara dengan sekitar 30 menit olahraga per hari selama lima hari dalam seminggu.
Aktivitas ringan seperti jalan cepat dan peregangan juga cukup efektif menjaga kebugaran tubuh dan mengurangi risiko hipertensi.
2. Mengelola Stres dengan Baik
Stres yang tidak terkontrol dapat berdampak langsung pada peningkatan tekanan darah. Karena itu, penting untuk belajar mengelola stres demi menjaga kesehatan fisik dan mental.
Beberapa metode yang bisa diterapkan antara lain berolahraga, meditasi, mendengarkan musik yang menenangkan, dan meluangkan waktu untuk aktivitas yang menyenangkan.
Baca juga: Hipertensi Sebabkan Gagal Ginjal atau Sebaliknya? Ini Kata Dokter
3. Menjaga Berat Badan Ideal
Kelebihan berat badan atau obesitas merupakan salah satu faktor risiko utama hipertensi. Lemak tubuh yang berlebihan memberi tekanan ekstra pada sistem peredaran darah, sehingga menyebabkan peningkatan tekanan darah.