KOMPAS.com - Tekanan darah tinggi atau hipertensi menjadi salah satu penyakit yang umum terjadi di kalangan masyarakat.
Dikutip dari laman WHO, Kamis (16/3/2023), tekanan darah diperkirakan memengaruhi sekitar 1,28 miliar orang dewasa di seluruh dunia.
Hal ini menandakan hipertensi atau tekanan darah tinggi memerlukan perhatian yang lebih serius.
Jika tidak ditangani, penderita tekanan darah tinggi dapat berpotensi mengalami serangan jantung atau stroke.
Olahraga dikenal sebagai salah satu upaya untuk menurunkan tekanan darah tinggi. Olahraga seperti jogging dan bersepeda dinilai dapat membantu menjaga tekanan darah tetap sehat.
Namun, penelitian terbaru mengungkapkan, terdapat jenis olahraga yang paling efektif membantu menurunkan tekanan darah. Olahraga apa itu?
Baca juga: Makan Daging Tak Langsung Picu Kolesterol Tinggi dan Hipertensi, Ini Penjelasan Ahli Gizi
Dikutip dari New Scientist, olahraga isometrik merupakan olahraga yang efektif membantu menurunkan tekanan darah.
Penelitian dari British Journal of Sports Medicine tahun 2023 mengungkapkan hasil yang signifikan terhadap penurunan tekanan darah dari jenis olahraga isometrik dibanding jenis olahraga lainnya.
Penelitian tersebut menggunakan 270 uji coba terkontrol acak yang melibatkan kurang lebih 16.000 orang dewasa.
Uji coba yang dilakukan meneliti efek tekanan darah dari kegiatan olahraga yang dilakukan selama dua minggu.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua jenis olahraga, mulai dari aerobik hingga latihan kekuatan, secara signifikan dapat menurunkan tekanan darah dibandingkan yang tidak melakukan olahraga apapun.
Namun, olahraga isometrik, seperti wall sit (duduk bersandar di dinding) dan hand grip (menggenggam alat dengan kuat), menunjukkan hasil terbaik dalam penurunan tekanan darah.
Olahraga ini bekerja dengan cara mengencangkan otot dalam posisi diam tanpa gerakan. Tindakan ini mampu menurunkan tekanan darah sistolik sebesar 8,24 mmHg dan diastolik sebesar 4 mmHg.
Efek ini merupakan efek yang sebanding dengan konsumsi obat tekanan darah.
Penelitian dari Clin Hypertens tahun 2023 mengungkapkan bahwa penurunan sebesar itu dapat mengurangi risiko serangan jantung dan stroke hingga 22 persen selama beberapa tahun.