Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Investor Properti Berburu Lahan "Hidden Gem" Munggu Bali

Kompas.com - 15/06/2025, 17:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

KOMPAS.com – Pulau Dewata terus menjadi magnet tak tertandingi bagi wisatawan dan investor. Pascapandemi, sektor properti Bali bangkit signifikan, didorong pulihnya pariwisata, pembangunan infrastruktur, dan melonjaknya minat investor.

Dengan 6,3 juta wisatawan asing pada 2024 (melampaui angka prapandemi) dan proyeksi harga properti naik dua kali lipat dalam 3-5 tahun, Bali memang surga investasi.

Namun, di tengah hiruk pikuk Canggu dan Pererenan, kini muncul "bintang baru" yang mencuri perhatian: Munggu, Badung.

Baca juga: Rumah di Bali untuk Gen Z: Terjangkau, Strategis, dan Modern

Kawasan ini disebut-sebut sebagai hot spot properti paling menjanjikan di Bali Selatan.

Managing Director CORE Concept Living Shanny Poijes menjelaskan, Munggu menawarkan kombinasi unik yang sulit ditolak.

Dibanding Canggu atau Pererenan, harga properti di Munggu masih lebih rendah, namun dengan potensi kenaikan nilai yang signifikan seiring perkembangan kawasan.

Dengan kedekatan ke destinasi populer seperti Canggu dan Pererenan (1-3 km ke Pererenan, 5-8 km ke Canggu), Munggu menawarkan rental yield diperkirakan 8-12 persen, kompetitif dengan area yang sudah mapan.

Munggu juga masih menyuguhkan hamparan sawah luas, pantai berpasir hitam yang tenang, dan kehidupan khas Bali.

Cocok untuk keluarga, pensiunan, atau mereka yang mencari pelarian dari keramaian, tanpa kehilangan akses ke fasilitas modern.

Baca juga: Benarkah Bali Overtourism dan Kehilangan Pesona?

Selain itu, peningkatan akses telekomunikasi, perbaikan infrastruktur jalan, dan rencana perluasan bandara internasional baru di Bali Utara (Rp 150 triliun) akan semakin mendongkrak nilai Munggu.

"Munggu adalah salah satu dari sedikit daerah di Bali Selatan tempat Anda dapat hidup dengan tenang, namun tetap dapat mengunjungi lokasi-lokasi seperti Ubud, Pererenan, Cemagi—atau bahkan menjelajah ke Tabanan tanpa harus terjebak kemacetan selama berjam-jam,” jelas Shanny dalam keterangan tertulis yang dikutip Kompas.com, Minggu (15/6/2025).

Oleh karena itulah, CORE Concept Living yang didirikan oleh pasangan asal Swedia, Shanny Poijes dan Victoria Fernandez, meningar lokasi ini.

CORE Concept Living akan merilis proyek perdana mereka di Munggu pada Oktober 2025. Proyek ini digadang-gadang sebagai hunian bergaya Skandinasia pertama di Bali dengan tagline "Scandinavian Design, Balinese Soul".

Pembangunan dimulai Desember 2025 dengan serah terima pada Kuartal IV tahun 2027.

 

 

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau