JAKARTA, KOMPAS.com – Permintaan apartemen di Jakarta mengalami penurunan sepanjang kuartal II-2025.
Senior Associate Director Research Colliers Indonesia Ferry Salanto mengatakan bahwa aktivitas pembeli cenderung melambat selama periode ini karena faktor musiman, yakni libur Lebaran yang diperpanjang.
"Perlambatan ini bersifat musiman karena adanya libur panjang Lebaran, di mana baik konsumen maupun pengembang mengalihkan fokus dari keputusan terkait properti," ujar Ferry dalam laporan riset Colliers, dikutip Senin (21/7/2025).
Baca juga: Pengembangan Apartemen di Jakarta Timur dan Utara Masih Stagnan
Meski begitu, sekitar 70 persen serapan unit apartemen selama kuartal II-2025 masih berasal dari pembeli yang mencari unit siap huni.
Hal ini menunjukkan preferensi terhadap produk berisiko rendah dan memanfaatkan insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 100 persen yang berlaku untuk properti siap pakai.
"Permintaan didominasi oleh unit siap huni, menunjukkan pasar masih bersikap hati-hati," jelas Ferry.
Secara keseluruhan, tingkat serapan tidak mengalami perubahan signifikan dibanding kuartal sebelumnya.
Ferry menilai pasar masih relatif stabil meski ada peningkatan pasokan, khususnya di Jakarta Selatan, yang menjadi wilayah dengan penambahan unit terbanyak melalui proyek seperti Savyavasa dan Antasari Place.
Colliers juga mencatat bahwa tingkat hunian apartemen servis turut menurun menjadi 55,6 persen pada kuartal II-2025.
Penurunan ini juga dikaitkan dengan terganggunya siklus sewa tahunan akibat libur Lebaran dan liburan sekolah.
Baca juga: 5 Apartemen Mahasiswa di Jakarta Barat: Dekat Kampus, Mal, dan Halte Tj
Namun, Ferry optimistis pasar akan kembali aktif pada paruh kedua 2025 seiring normalnya aktivitas dan adanya serah terima proyek baru yang dapat menarik minat penyewa maupun pembeli.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini