Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Penyebab 21 Jalan Tol Masih Sepi Menurut BPJT

Kompas.com - 20/10/2025, 10:51 WIB
Muhdany Yusuf Laksono

Penulis

KOMPAS.com - Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mengungkapkan penyebab trafik 21 jalan tol yang masih sepi pengguna.

Seperti diketahui, sebelumnya Menteri PU Dody Hanggodo mengungkap ada 21 jalan tol yang realisasi volume lalu lintasnya pada tahun 2024 masih di bawah 50 persen dari Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT).

Baca juga: 21 Jalan Tol Masih Sepi, Pemerintah Hitung-hitungan dengan BUJT

21 jalan tol yang dikemukakan saat Rapat Panja Pengawasan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Jalan Tol dengan Komisi V DPR RI pada Rabu (24/9/2025) itu meliputi:

  1. Tol Manado-Bitung, dikelola PT Jasamarga Manado Bitung
  2. Tol Krian-Legundi-Bunder Manyar, dikelola PT Waskita Bumi Wira
  3. Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa, dikelola PT Jasamarga Bali Tol
  4. Tol Cibitung-Cilincing, dikelola PT Cibitung Tanjung Priok Port
  5. Tol Sigli-Banda Aceh, dikelola PT Hutama Karya (Persero)
  6. Tol Lubuk Linggau-Curup-Bengkulu, dikelola PT Hutama Karya (Persero)
  7. Tol Simpang Indralaya-Muara Enim, dikelola PT Hutama Karya (Persero)
  8. Tol Palembang-Indralaya, dikelola PT Hutama Karya (Persero)
  9. Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Pematang Siantar-Parapat, dikelola PT Hutama Marga Waskita
  10. 6 Tol Dalam Kota, dikelola PT Jakarta Toll Road Development
  11. Tol Serang-Panimbang, dikelola PT Wijaya Karya Serang Panimbang
  12. Tol Semarang-Demak, dikelola PT PP Semarang Demak
  13. Tol Yogyakarta-Solo-NYIA Kulonprogo, dikelola PT Jasamarga Jogja Solo
  14. Tol Kanci-Pejagan, dikelola PT Semesta Marga Raya
  15. Tol Pejagan-Pemalang, dikelola PT Pejagan Pemalang Toll Road
  16. Tol Pemalang-Batang, dikelola PT Pemalang Batang Toll Road
  17. Tol Mojokerto-Kertosono, dikelola PT Marga Harjaya Infrastruktur
  18. Tol Gempol-Pasuruan, dikelola PT Jasamarga Gempol Pasuruan
  19. Tol SS Waru-Bandara Juanda, dikelola PT Citra Margatama Surabaya
  20. Tol Serpong-Cinere, dikelola PT Cinere Serpong Jaya
  21. Tol Kayu Agung-Palembang, dikelola PT Waskita Sriwijaya Tol.

Baca juga: Dirut Jasa Marga Buka Suara Soal 21 Jalan Tol Masih Sepi

Penyebab 21 Jalan Tol Sepi Pengguna

Terkait hal ini, BPJT menjelaskan bahwa investasi pada sektor jalan tol merupakan investasi jangka panjang, dengan masa pengembalian rata-rata memerlukan waktu mulai dari sekitar 40 tahun.

Dengan masa pengembalian investasi yang relatif panjang, umumnya jumlah bangkitan kendaraan di jalan tol pada awal masa operasi belum mencapai tingkat optimal, sehingga masih berpotensi terus meningkat pada tahun-tahun berikutnya.

"Jika dilihat di jaringan jalan tol kita, tentunya jalan tol yang telah beroperasi 20 tahun ke atas kondisi trafiknya sudah cukup mature, sedangkan daftar jalan tol yang kami sampaikan pada Rapat Kerja bersama Komisi V DPR RI pada 24 September 2025 yang lalu, adalah jalan tol yang beroperasinya masih kurang dari 20 tahun dan masih berpotensi terjadi kenaikan trafik," beber BPJT dalam keterangannya kepada Kompas.com, Senin (20/10/2025).

Baca juga: 21 Jalan Tol di Indonesia Masih Sepi Pengguna, Ini Daftarnya

Menurut BPJT, kondisi trafik pada sejumlah ruas jalan tol yang masih rendah tersebut merupakan gambaran situasi dinamis saat ini. Di mana sebagian ruas masih berada pada tahap awal atau belum sepenuhnya mature.

"Kami meyakini bahwa seiring dengan berkembangnya wilayah yang terakses oleh jalan tol akan memberikan dampak dengan bertambahnya konektivitas, serta meningkatnya aktivitas ekonomi seiring dengan peningkatan trafik jalan tol," ujarnya.

Pasalnya, pembangunan jalan tol tidak semata-mata ditujukan untuk melayani lalu lintas yang telah ada sebelumnya. Melainkan juga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi serta membuka konektivitas menuju kawasan-kawasan masih dalam tahap pengembangan, seperti kawasan industri, pariwisata, pelabuhan, maupun permukiman.

"Dengan perkembangan tersebut, diharapkan trafik jalan tol pada ruas-ruas yang relatif baru akan terus tumbuh, sehingga manfaatnya bagi masyarakat dan perekonomian nasional dapat semakin meningkat," tuturnya.

Pemerintah bersama dengan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) akan melakukan upaya terbaik untuk terus mendorong konektivitas jaringan jalan dan berkoordinasi dengan pihak terkait atas kawasan-kawasan yang dihubungkan dengan jalan tol.

"Kami pun mengharapkan jaringan jalan tol yang telah ada saat ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk Pemerintah Daerah dalam melaksanakan pengembangan wilayah pada pusat aktivitas ekonomi maupun industri, sehingga berdampak pada terjadinya pertumbuhan ekonomi dan bisnis serta lapangan kerja dapat tumbuh merata dan berkelanjutan," terangnya.

Baca juga: 15 Proyek PSN Jalan Tol Tahap Konstruksi, Ekonomi Kawasan Siap Melesat

Komitmen Penuhi SPM

Menanggapi kekhawatiran mengenai kondisi trafik yang belum optimal, BPJT akan tetap memaksimalkan pemenuhan pelayanan jalan tol, diikuti dengan penilaian kinerja BUJT melalui pemenuhan SPM.

"Pemerintah melalui BPJT senantiasa melakukan pengawasan secara berkelanjutan terhadap pelaksanaan SPM, serta tidak segan memberikan teguran maupun sanksi kepada Badan Usaha Jalan Tol yang tidak memenuhi ketentuan tersebut," tutup BPJT.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau