Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disebut "In The Middle of Nowhere", BIJB Kertajati Dikembangkan Jadi Aerospace Park

Kompas.com - 22/10/2025, 09:30 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Majalengka, Jawa Barat, dinilai sebagai anomali arsitektur.

Ia megah, luas, dan modern, namun ia juga, sebagaimana diakui Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), "in the middle of nowhere" atau di lokasi antah berantah.

Sejatinya, bandara terbesar kedua di Indonesia ini adalah kisah tentang visi besar pembangunan infrastruktur Indonesia yang tertunda oleh masalah konektivitas.

Baca juga: AHY Sebut Kawasan Bandara Kertajati In The Middle of Nowhere

Kini, setelah dioperasikan penuh dan menjadi pusat penerbangan Jawa Barat, BIJB Kertajati memasuki babak baru.

Ia bukan lagi hanya terminal penumpang, melainkan akan dikembangkan sebagai sebuah ekosistem industri penerbangan terintegrasi yang siap menjawab tantangan sepinya penumpang.

Visi Menggantikan Bandara Husein Sastranegara

BIJB merupakan salah satu proyek infrastruktur strategis nasional (PSN) yang dirancang untuk menggantikan Bandara Husein Sastranegara di Bandung.

Ide pembangunannya sudah muncul sejak era Presiden Megawati Soekarnoputri, dengan studi kelayakan dilakukan pada 2003.

Baca juga: Bandara Kertajati Akan Dikembangkan Jadi Kawasan MRO dan Aerospace Park

Namun, pembangunan fisik baru benar-benar dimulai pada tahun 2015, setelah ditetapkan sebagai PSN oleh pemerintah.

Proyek ini dikerjakan oleh PT BIJB (anak usaha PT Angkasa Pura II) dengan total anggaran mencapai Rp 2,6 triliun.

Pembangunan berlangsung secara bertahap, Tahap Awal (2015) fokus pada sisi udara seperti landasan pacu (runway) sepanjang 3.500 meter dan apron, serta sisi darat tahap pertama.

Kemudian Tahap Penyelesaian (2017), konstruksi utama rampung, termasuk terminal penumpang seluas 135.000 meter persegi yang mampu menampung 28 juta penumpang per tahun.

BIJB Kertajati akhirnya benar-benar selesai dibangun pada 2017, diresmikan serta mulai beroperasi pada 24 Mei 2018 oleh Presiden Joko Widodo.

Baca juga: Menhub Tawari Perusahaan Asal UEA Kembangkan Bandara Kertajati

Saat itu, bandara ini menjadi bandara terbesar kedua di Indonesia setelah Bandara Internasional Soekarno-Hatta, dengan fasilitas modern seperti kereta bandara dan akses tol langsung.

Pengalihan operasional penerbangan domestik dan internasional dari Bandara Husein Sastranegara ke BIJB Kertajati didorong oleh faktor keselamatan dan keamanan.

Mantan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, saat itu menegaskan bahwa runway Kertajati yang panjangnya 3.000 meter memungkinkan pesawat besar seperti Boeing 777 mendarat, membuka gerbang Jawa Barat langsung ke Asia, Eropa, dan negara lainnya.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau