JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melibatkan masyarakat dalam pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) tentang pembangunan dan rehabilitasi Daerah Irigasi (DI0 Sesaot di Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Sesuai arahan Presiden Prabowo (Subianto), pelaksanaan Inpres ini harus melibatkan masyarakat lokal agar mereka tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga berpartisipasi dan merasakan langsung manfaat pembangunan,” kata Menteri PU Dody Hanggodo dalam rilis, Selasa (21/10/2025).
Untuk di Lombok Barat, terdapat tiga jaringan irigasi yang memanfaatkan aliran dari Bendungan Meninting, yaitu DI Sesaot, Penimbung, dan Ketapang Orong.
Pekerjaan fisik dilakukan untuk mengoptimalkan fungsi saluran dari bendungan tersebut agar distribusi air ke lahan pertanian lebih efisien.
Baca juga: Area Irigasi Tulang Punggung Sumbawa Akan Bertambah 1.700 Hektar
Dalam pelaksanaannya, memang ada penyedia jasa yang terlibat, namun kami memastikan masyarakat lokal juga dilibatkan secara aktif dalam setiap tahapan pekerjaan.
Saat meninjau lokasi, Dody bersama Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal dan Direktur Jenderal Sumber Daya Air Dwi Purwantoro berdialog dengan para petani penerima manfaat DI Sesaot.
Dalam diskusi tersebut, para petani mengutarakan kendala dan harapan mereka terhadap jaringan irigasi Sesaot.
Iqbal mengapresiasi respons cepat Dody dan mendorong para petani untuk ikut menjaga saluran irigasi.
"Jangan menunggu OP sepuluh tahun, lima tahun baru dirawat. Mana yang bisa dirawat sendiri, rawat. Kalau ada sedimentasi, habis banjir, sama-sama bantu dibersihkan. Supaya jangan menunggu sampai sedimentasinya tebal, baru dirawat." tutur dia.
Iqbal menyampaikan, kunjungan kerja Dody ke Lombok merupakan tindak lanjut atas pembahasan dengan Prabowo agar program pembangunan dapat berjalan efektif.
"Tadi kami mendampingi Bapak Menteri PU meninjau jaringan irigasi Sesaot yang sudah tua dan tidak berfungsi dengan baik. Kini sedang direhabilitasi oleh Kementerian PU, tidak hanya melibatkan penyedia jasa, tetapi juga masyarakat setempat,” ujar dia.
Baca juga: Daftar Proyek Strategis Nasional Terbaru Sektor Bendungan dan Irigasi
Rehabilitasi jaringan irigasi Sesaot memiliki luas fungsional 16,78 hektar dengan panjang saluran primer 10,5 kilometer, saluran sekunder 56,41 kilometer, dan saluran suplesi 12,20 kilometer.
Rehabilitasi ini diharapkan dapat meningkatkan indeks pertanaman dari 280 persen menjadi 300 persen.
Kegiatan rehabilitasi dilaksanakan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Nusa Tenggara Barat sejak 3 September hingga 13 Desember 2025 dengan durasi 170 hari kerja.
Kontraktor pelaksana adalah PT Nindya Karya (Persero) dengan nilai kontrak Rp 4,11 miliar dan progres fisik mencapai 57,9 persen.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang