Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laba SWID Melejit 150 Persen, Properti Siap Huni Jadi Tambang Emas

Kompas.com - 03/11/2025, 16:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat banyak perusahaan properti harus berjuang keras menghadapi ketidakpastian ekonomi, PT Saraswanti Indoland Development Tbk (SWID), pengembang yang berbasis di Yogyakarta, mencatatkan kinerja positif.

Laporan Kuartal III-2025 menyebutkan, SWID mencetak lonjakan laba bersih hingga 150 persen lebih tinggi  dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Baca juga: Siapa Raksasa Properti dengan Marketing Sales Tertinggi dalam 9 Bulan?

Kinerja positif ini tidak hanya menarik perhatian investor, tetapi juga menegaskan bahwa strategi properti yang tepat, dikombinasikan dengan pemanfaatan insentif pemerintah, adalah resep mujarab untuk menaklukkan pasar yang menantang.

Kontribusi Penjualan Properti Tunai

SWID membukukan laba bersih sebesar Rp 10 miliar, meningkat dari Rp 4 miliar pada Kuartal III-2024. Lonjakan ini didukung oleh kenaikan pendapatan total sebesar 42 persen, dari Rp 32 miliar menjadi Rp 46 miliar.

Pilar utama dari pertumbuhan ini adalah pendapatan properti yang mencapai Rp 17 miliar, meningkat signifikan karena didorong oleh dua faktor kunci.

Baca juga: Sinyal Darurat Para Bos Properti, Ini 3 Kritikan Krusial buat Pemerintah

Pertama adalah penjualan unit tunai sebagai indikasi adanya daya beli yang kembali bergairah di segmen premium yang diincar SWID.

Kedua, penyelesaian transaksi-transaksi tertunda dari periode sebelumnya, menunjukkan efektivitas manajemen dalam penagihan dan serah terima unit.

Strategi pemasaran yang agresif dan fokus pada realisasi penjualan tunai membuktikan bahwa SWID berhasil mengubah aset menjadi arus kas di tengah kondisi pasar yang volatile.

Keuntungan PPN DTP

Keunggulan strategis SWID di Yogyakarta terletak pada stok unit properti yang sudah dalam kondisi siap huni.

Kondisi ini menempatkan SWID selangkah lebih maju dari kompetitor, terutama dalam konteks insentif fiskal dari pemerintah:

Dengan unit yang sudah siap serah terima, SWID berada di posisi yang sangat strategis untuk memanfaatkan secara optimal insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP).

Baca juga: 37 Bos Properti Kumpul, Hasilkan Paket Kritik dan Saran buat Pemerintah

Insentif ini berlaku untuk unit yang serah terima dalam periode insentif. Bagi konsumen, membeli unit stap huni berarti keuntungan ganda: bisa langsung menempati hunian dan menikmati keringanan pajak yang substansial.

Di sisi lain, Segmen Hotel yang menyumbang pendapatan terbesar sebesar Rp 29 miliar juga menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang tangguh, meskipun secara tahunan (YoY) masih mencatat penurunan.

SWID berhasil menunjukkan resiliensi di tengah tantangan ekonomi dan tekanan pasar pariwisata pasca-pandemi.

Penurunan pendapatan hotel berhasil diperkecil secara bertahap, dari -22 persen pada Kuartal I dan -24 persen pada Kuartal II, menjadi hanya -10 persen pada Kuartal III-2025.

Baca juga: Purbaya Dipuji Pengembang Properti, Apa Pasal?

Manajemen optimistis, pendapatan berulang (recurring income) dari segmen hotel akan melonjak signifikan menjelang momen krusial akhir tahun, didorong oleh libur Natal, Tahun Baru, dan aktivitas wisata pada awal tahun mendatang.

Direktur Utama SWID, Bogat Agus Riyono, menyatakan, periode ini menandai langkah penting dalam proses pemulihan dan penguatan kinerja SWID.

"Kami akan terus menjaga momentum positif ini melalui strategi bisnis yang fokus pada efisiensi, inovasi, dan keberlanjutan," ujar Bogat, dikutip Kompas.com, Senin (4/11/2025).

Momentum pertumbuhan properti di Yogyakarta yang ditangkap oleh SWID diprediksi akan terus menguat hingga akhir tahun dan memperkuat posisinya di mata investor.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau