KOMPAS.com - Sebuah tim peneliti medis dan spesialis penyakit menular telah menemukan bukti yang memperkuat teori bahwa seiring dengan pemanasan Bumi, jamur bisa menjadi lebih berbahaya bagi manusia.
Dalam studi yang dipublikasikan di jurnal Nature Microbiology, tim peneliti tersebut menjelaskan penelitian mereka tentang jamur yang telah berevolusi untuk menginfeksi manusia.
Dikutip dari Phys, Senin (24/6/2024), dalam sebagian besar sejarah modern, infeksi jamur pada manusia tidak dianggap sebagai ancaman dan juga jarang terjadi.
Hal ini sedikit berubah dalam beberapa tahun terakhir karena adanya laporan peningkatan jenis infeksi jamur langka.
Penelitian sebelumnya menunjukkan alasan mengapa jamur belum menjadi ancaman manusia hingga saat ini adalah karena mereka lebih menyukai suhu yang lebih dingin dibandingkan berada di dalam tubuh mamalia.
Namun, hal tersebut mungkin berubah, seperti yang ditemukan oleh para peneliti yang terlibat dalam studi baru ini.
Para ahli penyakit menular telah memperkirakan peningkatan berbagai jenis infeksi jamur pada manusia seiring dengan pemanasan bumi.
Mereka berpendapat bahwa ketika lingkungan tempat jamur hidup menjadi lebih hangat, jamur akan beradaptasi dan pada akhirnya mencapai titik di mana mereka akan menganggap tubuh manusia sebagai tempat yang layak bagi mereka untuk hidup.
Dalam studi ini, tim yang bekerja di China mencari infeksi jamur di 96 rumah sakit di negara tersebut selama tahun 2009 hingga 2019.
Mereka menemukan ribuan jenis jamur, salah satunya belum pernah tercatat menginfeksi manusia sebelumnya dan mereka menemukannya pada dua kasus yang tidak berhubungan.
Mereka juga menemukan bahwa obat tersebut resisten terhadap dua jenis terapi yang paling umum digunakan untuk mengobati infeksi jamur.
Penasaran dengan temuan tersebut, peneliti kemudian menyuntikkan darah yang terinfeksi jenis jamur yang sama yang dikumpulkan dari lingkungan alami ke tikus laboratorium dengan sistem kekebalan lemah dan menemukan dua hal.
Pertama, jamur berkembang dan yang kedua adalah jamur bermutasi menjadi bentuk yang lebih agresif.
Mereka kemudian memaparkan patogen jamur tersebut pada suhu setinggi 37 derajat celsius (suhu tubuh manusia) di dalam cawan laboratorium, dan menemukan bahwa hal tersebut mengakibatkan patogen mengembangkan resistensi terhadap berbagai agen antijamur.
https://www.kompas.com/sains/read/2024/07/03/190000123/perubahan-iklim-membuat-jamur-lebih-berbahaya-bagi-manusia