Ketika mengalami kanker payudara, para pria mungkin akan melihat perbedaan dalam ukuran atau bentuk area payudaranya.
Dengan kanker payudara, puting pria mungkin akan masuk ke dalam atau mengeluarkan cairan bening atau berdarah.
Kulit di sekitarnya (areola) mungkin juga mengalami kemerahan, bengkak, atau bersisik.
Baca juga: Selain Robby Purba, Ini Kriteria Pria yang Berisiko Terkena Kanker Payudara
Secara umum, kanker payudara pada pria memiliki gejala yang hampir sama dengan yang dialami para wanita.
Perlu diingat lagi bahwa jika melihat salah satu tanda di atas, para pria perlu segera menghubungi dokter.
Jika dokter mencurigai ada kanker payudara, mereka bisa melakukan sejumlah pemeriksaan atau tes untuk memastikannya.
Diagnosis dini kanker payudara dapat meningkatkan peluang seseorang untuk memperoleh pengobatan yang berhasil.
Di mana, selama ini, banyak pria dengan kanker payudara cenderung baru terdiagnosis ketika kanker mereka sudah berada pada stadium lanjut yang dapat membuat lebih sulit untuk diobati.
Dengan begitu, jika Anda melihat ada benjolan di payudara, ketiak atau gejala lainnya yang mengkhawatirkan, sebaiknya jangan menunggu sampai hilang dengan sendirinya.
Segeralah hubungi dokter, bahkan jika kemungkinan Anda didiagnosis menderita kanker payudara yang akan membuat Anda "tidak nyaman" atau takut. Sebaiknya jangan merasa malu dan ikuti anjuran serta saran dokter untuk segera menanganinya.
Diagnosis kanker payudara ini bisa dilakukan oleh dokter ahli onkologi. Dokter akan melakukan beberapa tes atau pemeriksaan kanker payudara untuk mengetahui dan menegakkan diagnosis penyakit ini.
Tes yang mungkin dijalani untuk mendeteksi kanker payudara pria yakni sebagai berikut.
- Pemeriksaan payudara klinis
- USG payudara
- MRI payudara
- Biopsi, utamanya untuk mengetahui jenis dan stadium kanker payudara
Tidak hanya itu, pada pasien tertentu seperti tumor ganas yang sudah menyebar ke organ tubuh lainnya, maka akan ada tes lain yang mungkin juga dibutuhkan untuk menegakkan diagnosis kanker payudara pria ini. Di antaranya seperti rontgen dada, CT Scan, atau scan tulang.
Terdapat beberapa terapi yang bisa dilakukan. Namun, kombinasi beberapa terapi mungkin membantu meningkatkan kesembuhan pada pasien.
1. Operasi pengangkatan payudara. Dokter biasanya juga akan mengangkat sebagian kelenjar limpa di dekatnya untuk memastikan jika kanker sudah menyebar atau belum.
2. Terapi radiasi setelah operasi bisa membantu membunuh sel kanker yang mungkin tidak terangkat ketika prosedur operasi.
3. Kemoterapi mungkin disarankan ketika dokter menemukan bahwa kanker sudah berkembang lebih luas.
4. Terapi hormon. Beberapa tipe kanker payudara membutuhkan hormon tertentu untuk berkembang. Terapi ini membantu menghentikan hormon tersebut. Keberhasilan terapi ini lebih tinggi pada pria karena sel kankernya lebih responsif terhadap hormon.
Baca juga: Peni Ahmadi, Peneliti yang Temukan Potensi Obat Kanker Payudara dari Biota Laut
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang