KOMPAS.com - Sebuah studi baru menemukan bahwa semut tampaknya menjadi hewan non-manusia pertama yang diketahui melakukan amputasi untuk menyelamatkan nyawa.
Dalam studi tersebut, peneliti mengungkap beberapa semut memakan anggota tubuh semut lain yang terinfeksi untuk meningkatkan peluang bertahan hidup mereka.
Baca juga: Unik, Peneliti Temukan Semut Berwarna Biru di Himalaya
Itu menjadikan semut satu-satunya hewan non-manusia yang tercatat melakukan amputasi.
Seperti dikutip New Scientist, Rabu (3/7/2024), saat mengamati dengan cermat koloni semut tukang kayu (Camponotus floridanus) di laboratorium, peneliti melihat seekor semut sedang mengunyah kaki semut lain yang terluka.
“Awalnya saya tidak memercayainya,” kata Erik Frank dari Universitas Würzburg di Jerman.
“Saya pikir pasti ada hal lain yang terjadi. Mungkin ada ancaman atau semut mengira mereka sedang menyerang musuh,” katanya lagi.
Setelah menganalisis rekaman video koloni, tim peneliti melihat lebih banyak lagi kejadian yang sama.
Setiap semut yang diamputasi tidak menunjukkan tanda-tanda perlawanan. Amputasi juga dilakukan jika cedera terjadi pada bagian atas kaki semut.
Untuk mengetahui lebih lanjut bagaimana amputasi tersebut berpengaruh pada semut, peneliti melakukan eksperimen.
Tim peneliti memberikan cedera pada paha dan infeksi pada 72 semut tukang kayu.
Separuh dari semut tersebut diamputasi kakinya oleh para peneliti sementara sisanya dibiarkan sebagai kontrol.
Baca juga: Perilaku Kanibalisme, Ratu Semut Memakan Anaknya
Tingkat kematian semut yang diamputasi adalah 90 persen lebih rendah dibandingkan kelompok kontrol, menunjukkan bahwa prosedur amputasi ini berhasil menghentikan penyebaran patogen.
Sebaliknya, semut tidak melakukan amputasi jika luka terjadi pada kaki bagian bawah semut.
Ketika tim mengulangi percobaan yang sama dengan cedera pada kaki bagian bawah, angka kematian pada kelompok yang diamputasi dan kelompok kontrol jumlahnya sama.
Hal ini mungkin disebabkan oleh fisiologi semut.