Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makam Pangeran Mesir Kuno di Saqqara Memiliki Pintu Palsu Merah Muda

Kompas.com - 27/04/2025, 14:16 WIB
Wisnubrata

Penulis

KOMPAS.com - Arkeolog di Mesir baru-baru ini menemukan sebuah makam kuno berusia 4.400 tahun milik seorang pangeran Mesir di kawasan Saqqara. Yang membuat penemuan ini begitu istimewa adalah keberadaan sebuah "pintu palsu" raksasa dari granit merah muda, yang diyakini berfungsi sebagai jalur spiritual bagi arwah sang pangeran.

Makam tersebut milik Pangeran Userefre, yang juga dieja Waser-If-Re. Ia adalah putra Raja Userkaf, seorang firaun yang memerintah sekitar tahun 2465–2458 SM pada masa Dinasti Kelima Mesir (sekitar 2465–2323 SM). Berdasarkan inskripsi di makam, Userefre memiliki banyak gelar bergengsi, termasuk "pangeran pewaris," "hakim," "menteri," "gubernur dua daerah," dan "imam nyanyian."

Ronald Leprohon, profesor emeritus Egyptologi dari University of Toronto yang tidak terlibat dalam penggalian ini, mengatakan, "Sebelum penemuan ini, kita bahkan tidak tahu bahwa Userefre pernah ada." Ia juga menjelaskan bahwa nama Userefre kemungkinan berarti "Re (Dewa Matahari) itu kuat."

Baca juga: Habis Dijarah, Makam Firaun Tak Dikenal Ditemukan di Mesir

Keajaiban Pintu Palsu Granit Merah Muda

Pintu palsu ini berukuran sekitar 4,5 meter tinggi dan 1,2 meter lebar, terbuat dari granit merah muda, sebuah material langka dan mahal yang hanya tersedia dari Aswan — sekitar 644 km di sebelah selatan. Menurut Melanie Pitkin, kurator senior di Chau Chak Wing Museum, pintu palsu pada masa itu biasanya dibuat dari batu kapur yang lebih mudah didapat. Oleh karena itu, penggunaan granit menunjukkan status tinggi Userefre sebagai bangsawan.

Zahi Hawass, mantan Menteri Purbakala Mesir yang memimpin penggalian, menyebutkan, "Ini adalah pertama kalinya sebuah pintu palsu seperti ini ditemukan di Saqqara." Ukuran pintu yang besar dan bahan pembuatannya menunjukkan betapa pentingnya sang pangeran.

Dalam tradisi Mesir kuno, pintu palsu dipercaya sebagai jalur bagi arwah untuk keluar masuk dunia orang hidup. Seperti dijelaskan oleh Museum Seni Metropolitan di New York, pintu ini berfungsi sebagai medium agar sang arwah dapat menerima persembahan yang ditinggalkan kerabatnya.

Baca juga: Temuan Makam Firaun Thutmose II Ungkap Salah Satu Misteri Mesir Kuno

Hieroglif terukir ditemukan di dalam makam. Courtesy of the Egyptian Ministry of Tourism and Antiquities Hieroglif terukir ditemukan di dalam makam.

Persembahan dan Meja Persembahan

Dekat pintu palsu, ditemukan juga sebuah meja persembahan dari granit merah. Menurut Leprohon, orang Mesir kuno percaya bahwa arwah dapat "secara ajaib" memakan makanan yang diletakkan di meja persembahan. Namun, dalam praktiknya, makanan itu biasanya dikonsumsi oleh para imam pemakaman dan keluarganya.

Penemuan Patung Raja Djoser

Yang menarik, makam ini tampaknya pernah digunakan kembali pada masa Dinasti ke-26 (sekitar 688–525 SM). Saat itu, sebuah patung Raja Djoser, bersama istrinya dan anak-anak mereka, dipindahkan ke dalam makam. Diketahui bahwa Djoser adalah firaun dari Dinasti Ketiga yang membangun Piramida Bertingkat pertama di Saqqara — monumen monumental dalam sejarah Mesir kuno.

Patung tersebut memperlihatkan Djoser duduk, dengan tangan kanannya dengan penuh kasih diletakkan di atas salah satu putrinya, sementara sang ratu di sebelah kirinya melakukan gerakan serupa. Menurut Hawass, ini merupakan penemuan luar biasa, karena sangat sedikit patung dari era Dinasti Ketiga yang masih ada, apalagi yang menggambarkan perempuan.

Ann Macy Roth, profesor Egyptologi dari New York University, menambahkan bahwa sebelum penemuan ini, hanya ada satu contoh patung perempuan dari era itu. Maka, patung yang menggambarkan istri dan putri-putri Djoser ini sangatlah langka.

Baca juga: Seperti Apa Bau Makam Mesir Kuno?

Penggalian Masih Berlanjut

Meskipun sudah menemukan sebagian makam, tim arkeolog belum menemukan ruang pemakaman utama Pangeran Userefre. "Kami baru menemukan sebagian dari makam," ujar Hawass.

Penemuan ini semakin memperkuat bukti bahwa Saqqara tetap menjadi tempat pemakaman elit yang bergengsi selama Dinasti Kelima, meskipun makam-makam kerajaan mulai berpindah ke Abusir.

Lara Weiss, CEO Museum Roemer dan Pelizaeus di Jerman, menilai penemuan ini sebagai "potongan teka-teki penting" untuk memahami perubahan politik dan keagamaan antara masa sentralisasi kekuasaan Dinasti Keempat dan struktur kekuasaan yang lebih tersebar di Dinasti Kelima.

Baca juga: Makam Mesir Kuno yang Lama Hilang Ditemukan, Berisi Mumi 4.400 Tahun

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau