Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manfaat Minum Kopi untuk Kesehatan Perempuan

Kompas.com - 04/06/2025, 14:42 WIB
Wisnubrata

Penulis

Sumber Earth.com

KOMPAS.com - Setiap pagi dimulai dengan ritual yang sama bagi banyak orang: membuka mata, meraih secangkir kopi, dan menyesapnya perlahan. Tegukan pertama yang hangat itu seolah langsung membangunkan pikiran. Tapi tahukah kamu bahwa kopi juga mungkin membantu tetap tajam secara mental dan kuat secara fisik seiring bertambahnya usia?

Sebuah penelitian jangka panjang menemukan bahwa perempuan yang rutin minum kopi saat paruh baya cenderung menua dengan lebih sehat – baik secara fisik, mental, maupun emosional.

Baca juga: Menyibak Mitos Seputar Kopi: Apa Kata Sains?

Kopi dan Penuaan Sehat

Penelitian ini melibatkan hampir 50.000 perempuan berusia 45 hingga 60 tahun yang diikuti selama 30 tahun. Para peneliti ingin mengetahui siapa saja yang berhasil mencapai usia 70 tahun tanpa mengalami penyakit serius, gangguan memori, depresi, atau penurunan fisik.

Hasilnya? Sebanyak 3.706 perempuan memenuhi kriteria tersebut. Mayoritas dari mereka mengonsumsi sekitar 315 miligram kafein per hari – setara dengan tiga cangkir kopi kecil. Menariknya, teh, soda, dan kopi tanpa kafein tidak menunjukkan manfaat serupa.

Bahkan, setiap tambahan satu cangkir kopi per hari dapat meningkatkan peluang penuaan sehat sebesar 2 hingga 5 persen. Manfaat tersebut tampak mencapai batas maksimal pada lima cangkir kecil per hari, atau setara dengan dua setengah mug berukuran modern.

"Meski studi sebelumnya telah mengaitkan kopi dengan sejumlah manfaat kesehatan, penelitian kami adalah yang pertama mengevaluasi dampak kopi terhadap berbagai aspek penuaan selama tiga dekade," ungkap Dr. Sara Mahdavi, peneliti utama dari Harvard T.H. Chan School of Public Health dan dosen di University of Toronto.

Dr. Mahdavi menekankan bahwa kopi berkafein – bukan teh atau kopi tanpa kafein – mungkin memiliki efek unik dalam mendukung fungsi mental dan fisik seiring bertambahnya usia.

Baca juga: Rahasia Membuat Kopi Enak dan Hemat, Menurut Ilmu Fisika

Tidak Semua Kopi Memberikan Manfaat yang Sama

Lantas, mengapa kopi dan bukan teh? Jawabannya belum pasti. Kopi mengandung ratusan senyawa selain kafein, beberapa di antaranya diyakini mampu melindungi otak, otot, atau metabolisme. Mungkin juga karena jumlah kafein dalam kopi lebih tinggi dibandingkan teh.

Namun, ada sisi lain dari cerita ini. Dalam studi terpisah, Dr. Mahdavi dan timnya meneliti dampak kopi terhadap kesehatan ginjal dan menemukan bahwa efek kopi juga tergantung pada genetik masing-masing individu.

Baca juga: Stenophylla: Kopi Terlupakan yang Bisa Menyelamatkan Dunia

ilustrasi kapan waktu terbaik untuk minum kopi?canva.com ilustrasi kapan waktu terbaik untuk minum kopi?

Gen Menentukan: Manfaat atau Risiko?

Penelitian kedua dilakukan terhadap lebih dari 600 orang dewasa muda di Italia dengan gejala awal tekanan darah tinggi. Para peneliti fokus pada gen bernama CYP1A2, yang mengatur seberapa cepat tubuh memproses kafein.

Orang dengan varian gen AA adalah pemetabolisme cepat – mereka bisa memecah kafein dengan cepat. Sedangkan mereka dengan gen AC atau CC adalah pemetabolisme lambat – sekitar setengah populasi masuk kelompok ini.

Hasilnya? Bagi pemetabolisme lambat yang mengonsumsi lebih dari tiga cangkir kopi per hari, risiko mengalami masalah ginjal meningkat drastis. Mereka 2,7 kali lebih mungkin memiliki protein dalam urine, dua kali lebih berisiko mengalami hiperfiltrasi ginjal, dan 2,8 kali lebih mungkin mengembangkan tekanan darah tinggi. Sebaliknya, pemetabolisme cepat tidak menunjukkan peningkatan risiko, bahkan dengan konsumsi kopi yang tinggi.

“Temuan ini menunjukkan bahwa kafein mungkin berperan dalam perkembangan penyakit ginjal, tetapi terutama pada individu yang secara genetik lebih rentan,” jelas Dr. Mahdavi.

Baca juga: Kenikmatan Kopi Bisa Mengganggu Efektivitas Obat, Ini Penjelasannya

Kebiasaan Kecil, Dampak Besar

Lalu, apakah ini berarti kita harus berhenti minum kopi? Tidak juga. Risiko lebih besar hanya berlaku untuk pemetabolisme lambat yang minum kopi dalam jumlah besar. Bagi kebanyakan orang, dua cangkir kopi per hari aman – bahkan mungkin bermanfaat.

"Temuan ini, meskipun masih awal, menunjukkan bahwa kebiasaan kecil dan konsisten dapat memengaruhi kesehatan jangka panjang," ujar Dr. Mahdavi. "Konsumsi kopi secara moderat mungkin memberikan manfaat perlindungan ketika dikombinasikan dengan gaya hidup sehat lainnya, seperti olahraga teratur, pola makan bergizi, dan menghindari rokok."

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Ilmuwan Temukan Spesies Baru Laba-Laba Seram yang Bersembunyi di California
Ilmuwan Temukan Spesies Baru Laba-Laba Seram yang Bersembunyi di California
Oh Begitu
Bukan Hiu Putih, Studi Stanford Ungkap Spesies Hiu yang Rentan Punah Akibat Manusia
Bukan Hiu Putih, Studi Stanford Ungkap Spesies Hiu yang Rentan Punah Akibat Manusia
Oh Begitu
10 Fenomena Langit November 2025: Dari Hujan Meteor hingga Supermoon
10 Fenomena Langit November 2025: Dari Hujan Meteor hingga Supermoon
Fenomena
Krayon Oker Berusia 42.000 Tahun Ditemukan di Ukraina, Bukti Neanderthal Berjiwa Seni
Krayon Oker Berusia 42.000 Tahun Ditemukan di Ukraina, Bukti Neanderthal Berjiwa Seni
Oh Begitu
Chupacabra, Monster Mitos yang Tercipta Karena Evolusi dan Penyakit
Chupacabra, Monster Mitos yang Tercipta Karena Evolusi dan Penyakit
Oh Begitu
Wahana Juice yang Menuju Jupiter Ambil Risiko Pengamatan Komet 3I/ATLAS
Wahana Juice yang Menuju Jupiter Ambil Risiko Pengamatan Komet 3I/ATLAS
Oh Begitu
Ada Supermoon 5 November, BMKG: Waspada Banjir Rob di Pesisir Indonesia
Ada Supermoon 5 November, BMKG: Waspada Banjir Rob di Pesisir Indonesia
Fenomena
Supermoon Beaver 5 November Jadi Bulan Purnama Paling Dekat Bumi Sejak 2019
Supermoon Beaver 5 November Jadi Bulan Purnama Paling Dekat Bumi Sejak 2019
Fenomena
Penampakan Jika Seluruh Es Antartika Mencair, Ada Jurang dan Pegunungan
Penampakan Jika Seluruh Es Antartika Mencair, Ada Jurang dan Pegunungan
Oh Begitu
BMKG Konfirmasi 43,8 Persen Wilayah Indonesia Masuk Musim Hujan, Kenali Potensi Cuaca Ekstrem
BMKG Konfirmasi 43,8 Persen Wilayah Indonesia Masuk Musim Hujan, Kenali Potensi Cuaca Ekstrem
Fenomena
Berusia 6 Juta Tahun, Sampel Udara Tertua di Bumi Ditemukan di Es Antartika
Berusia 6 Juta Tahun, Sampel Udara Tertua di Bumi Ditemukan di Es Antartika
Fenomena
Alarm dari Laut: Lumba-Lumba Kena Alzheimer Gegara Limbah Manusia, Ini Bukti Ilmiahnya
Alarm dari Laut: Lumba-Lumba Kena Alzheimer Gegara Limbah Manusia, Ini Bukti Ilmiahnya
Oh Begitu
Teleskop James Webb Bongkar Rahasia Komet 3I/ATLAS: Diselimuti Kerak Radiasi Kosmis Miliaran Tahun
Teleskop James Webb Bongkar Rahasia Komet 3I/ATLAS: Diselimuti Kerak Radiasi Kosmis Miliaran Tahun
Fenomena
Identik dengan Halloween, Labu Ternyata Bisa Simpan Bahan Kimia Beracun
Identik dengan Halloween, Labu Ternyata Bisa Simpan Bahan Kimia Beracun
Oh Begitu
Fosil Badak Salju dari Kutub Utara Ungkap Jembatan Darat Atlantik Kuno
Fosil Badak Salju dari Kutub Utara Ungkap Jembatan Darat Atlantik Kuno
Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau