KOMPAS.com - Kucing dikenal sebagai hewan yang gesit, penuh kewaspadaan, dan kadang-kadang kagetan dan penakut. Tapi benarkah mereka takut pada mentimun?
Jika kamu pernah menjelajahi media sosial, mungkin kamu pernah melihat video viral seekor kucing yang tenang sedang makan, lalu tiba-tiba terkejut setengah mati saat melihat sebuah mentimun di belakangnya. Adegan yang awalnya damai berubah menjadi kekacauan.
Fenomena ini memicu pertanyaan: apakah kucing memang takut pada mentimun, atau ada hal lain yang terjadi? Para ahli perilaku hewan punya jawabannya.
Baca juga: Benarkah Kucing Takut Aluminium Foil?
Menurut Katenna Jones, ahli perilaku kucing dan anjing sekaligus pemilik Jones Animal Behavior, ketakutan itu bukan soal mentimun itu sendiri. Ia menjelaskan bahwa dalam pengalamannya, kebanyakan kucing tak menunjukkan reaksi berarti terhadap mentimun. Dalam salah satu videonya di YouTube, seekor kucing bahkan hanya mencium mentimun, wortel, dan batang cokelat tanpa menunjukkan ketakutan.
“Mungkin saja ada faktor evolusi, di mana mereka mengira mentimun itu ular karena nenek moyang mereka dulu bisa dimangsa oleh ular,” ujar Jones. “Tapi secara umum, kucing tidak terlalu peduli dengan bentuk seperti itu.”
Yang lebih mungkin terjadi adalah reaksi alami dari insting bertahan hidup. Kucing adalah hewan mangsa, dan mereka selalu waspada terhadap potensi ancaman di sekitarnya.
Jones menjelaskan, “Mereka butuh rasa aman untuk bisa menundukkan kepala dan membelakangi area terbuka saat makan. Ketika mereka terbiasa melakukannya tanpa diganggu, mereka akan menganggap area itu aman.”
Namun, ketika sebuah objek besar dan asing tiba-tiba muncul di belakang mereka — seperti mentimun yang ditempatkan diam-diam — reaksi panik pun muncul. Bayangkan kamu sedang mandi lalu tiba-tiba melihat laba-laba besar di dekat kakimu. Pasti kaget, bukan?
“Itulah yang terjadi pada kucing. Mereka sangat rileks, lalu tiba-tiba ada benda asing besar dan gelap di belakang mereka. Itu cukup untuk memicu respons ketakutan ekstrem,” tambah Jones.
Baca juga: 5 Alasan Mengapa Kucing Takut Air, Apa Saja?
Jane Ehrlich, konsultan perilaku kucing dari Cattitude Feline Behavior Counseling, menyoroti kemungkinan adanya elemen lain yang tidak terlihat dalam video. Apakah si perekam membuat suara? Apakah ada gerakan lain di luar kamera? Semua itu bisa menjadi pemicu reaksi si kucing.
Namun satu hal yang pasti: reaksi kucing dalam video tersebut adalah tanda stres yang serius. “Mereka melakukan apa yang biasanya mereka lakukan untuk menghindari predator,” kata Jones.
Kucing yang melompat tinggi, membusungkan punggung, dan membuat bulunya mengembang sedang mencoba terlihat lebih besar dan menakutkan — semua itu adalah mekanisme pertahanan, bukan serangan. Ehrlich menegaskan, “Itu adalah ketakutan, bukan kemarahan.”
Baca juga: Benarkah Kucing Takut pada Mentimun? Simak Penjelasan Berikut
Jika insiden seperti ini hanya terjadi sesekali, kemungkinan besar kucing akan baik-baik saja. Namun, jika hal ini dilakukan berulang, stres yang dialami kucing bisa berdampak jangka panjang.
Menurut Jones, stres kronis bisa memperburuk perilaku kompulsif, agresi, hingga masalah kesehatan seperti gangguan pencernaan dan kulit. Bahkan, hubungan antara kucing dan pemiliknya bisa ikut rusak.
Daripada menakut-nakuti kucing, Jones menyarankan pemilik untuk memberi kucing kesempatan mengeksplorasi dunianya. “Kalau kucingmu ingin turun dari pangkuanmu, biarkan dia,” ujarnya.
Ia juga menganjurkan pemilik untuk memperhatikan kesukaan unik tiap kucing. Misalnya, ada kucing yang suka mengejar cahaya atau bulu, sementara yang lain senang bermain dengan karpet.
Ehrlich menambahkan, perhatikan cara kucing ingin bermain. Beberapa kucing lebih tertarik pada mainan yang meniru mangsa darat seperti kadal, sementara yang lain lebih suka mainan yang menyerupai burung.
Satu hal yang pasti: menakut-nakuti kucing bukanlah cara yang baik untuk bersenang-senang. “Ketakutan bukanlah hal lucu bagi yang mengalaminya,” tegas Jones.
Baca juga: Apa yang Membuat Kucing Suka Mengeluarkan Dengkurannya?
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini