Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Enam Gunung Api Meletus di Rusia Setelah Gempa Dahsyat, Mengapa?

Kompas.com - 06/08/2025, 06:09 WIB
Wisnubrata

Penulis

KOMPAS.com - Wilayah Kamchatka di Rusia Timur kembali menjadi sorotan dunia. Setelah diguncang gempa bumi berkekuatan magnitudo 8,8 pada akhir Juli 2025, enam gunung api di wilayah tersebut meletus hampir bersamaan. Gunung-gunung tersebut adalah Klyuchevskaya, Shiveluch, Bezymianny, Karymsky, Avachinsky, dan Krasheninnikov. Bahkan, sebuah gunung api ketujuh, Mutnovsky, menunjukkan peningkatan aktivitas panas yang mengindikasikan potensi letusan berikutnya.

Gunung Klyuchevskaya adalah yang pertama meletus pada 30 Juli. Menurut para ahli, gunung ini memang sudah menunjukkan tanda-tanda akan erupsi sebelum gempa terjadi. Namun, getaran besar dari gempa kemungkinan mempercepat atau memperkuat letusan tersebut.

“Sangat sulit untuk mengetahui seberapa besar pengaruh gempa terhadap letusan, tapi jelas ada hubungan yang tidak bisa diabaikan,” ujar Harold Tobin, seismolog dari University of Washington.

Baca juga: Gunung Krasheninnikov Rusia Meletus Diduga Terkait Gempa M 8,8

Letusan di Cincin Api Pasifik

Seluruh gunung api ini berada di wilayah yang dikenal sebagai Ring of Fire atau Cincin Api Pasifik — jalur berbentuk tapal kuda yang membentang di sekitar Samudra Pasifik, termasuk Indonesia, dan dikenal sebagai daerah paling aktif secara geologis, baik dari sisi gempa bumi maupun aktivitas vulkanik.

Wilayah Kamchatka Peninsula tempat deretan gunung ini berada termasuk wilayah yang jarang dihuni, sehingga ancaman langsung terhadap pemukiman penduduk dinilai rendah. Namun, Tobin memperingatkan bahwa letusan-letusan ini berpotensi membahayakan penerbangan yang melintas, terutama jika pesawat terbang masuk ke awan abu vulkanik.

“Ini bisa menjadi bahaya serius bagi lalu lintas udara jika awan abunya mencapai ketinggian penerbangan,” tambah Tobin.

Baca juga: Gempa Rusia Bangunkan Gunung Krasheninnikov, Meletus Setelah 600 Tahun Tak Aktif

Apakah Gempa Menyebabkan Letusan?

Hubungan antara gempa bumi dan letusan gunung api sudah lama menjadi bahan penelitian. Meskipun tidak selalu ada kaitan langsung, gempa bumi besar di zona subduksi — tempat di mana satu lempeng tektonik menyelusup ke bawah lempeng lain — memang bisa memicu letusan.

“Bukan hal yang belum pernah terjadi sebelumnya. Gempa besar di zona subduksi bisa memicu letusan gunung api,” jelas Paul Segall, ahli geofisika dari Stanford University.

Segall mencontohkan peristiwa tahun 1960 ketika gempa terbesar yang pernah tercatat di dunia, berkekuatan magnitudo 9,5 di Valdivia, Chili, diikuti oleh sejumlah letusan gunung api. Menurutnya, gempa bisa mengubah tekanan di kerak bumi sehingga mempermudah magma naik ke permukaan.

Namun, terkait kasus di Rusia saat ini, para ahli sepakat masih terlalu dini untuk memastikan apakah gempa adalah pemicu langsung letusan tersebut atau hanya mempercepat proses yang sudah terjadi.

Baca juga: Gempa Dahsyat Kamchatka Rusia, Mengapa Para Ilmuwan Terkejut?

Letusan Langka Setelah 500 Tahun

Yang paling menarik perhatian ilmuwan adalah letusan Gunung Krasheninnikov, yang tercatat meletus untuk pertama kalinya dalam sekitar 500 tahun.

“Waktunya terlalu berdekatan untuk disebut kebetulan biasa. Besar kemungkinan sistem magma gunung ini terganggu oleh gelombang seismik dari gempa,” kata Tobin.

Selain itu, aktivitas panas di gunung Mutnovsky terdeteksi oleh citra satelit. Meskipun belum meletus, anomali termal ini menjadi perhatian khusus karena bisa menjadi pertanda awal letusan. Namun, hingga kini, belum ada yang bisa memprediksi kapan dan apakah letusan itu benar-benar akan terjadi.

Baca juga: Gunung Klyuchevskoy di Kamchatka Meletus Usai Gempa Guncang Rusia

Aktivitas Vulkanik Global: Wajar Tapi Menarik

Meski tampak luar biasa, para ahli mengingatkan bahwa secara global, kondisi ini masih dalam batas normal.

“Setiap saat, sekitar 40 hingga 50 gunung api aktif di seluruh dunia. Jadi ini bukan hal yang terlalu langka,” ujar Tobin. “Kamchatka sendiri memang termasuk wilayah yang sangat aktif secara vulkanik.”

Namun, letusan beruntun yang terjadi dalam waktu singkat di wilayah yang sama tetap menjadi fenomena menarik untuk dikaji lebih lanjut oleh para ahli geologi dan vulkanologi.

Baca juga: Usai Gempa, Rusia Dihantam Erupsi Gunung Berapi Klyuchevskoy

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau