KOMPAS.com - Kura-kura (turtle) dan tortoise (di Indonesia disebut kura-kura darat) sering dianggap sama karena keduanya sama-sama reptil bercangkang. Namun, tahukah kamu kalau sebenarnya ada perbedaan penting di antara keduanya?
Menurut Sydnee Fenn, seorang reptile keeper di Columbus Zoo and Aquarium, “Semua tortoise adalah kura-kura, tetapi tidak semua kura-kura adalah tortoise.” Artinya, tortoise merupakan bagian dari keluarga besar kura-kura, tetapi memiliki ciri khas sendiri.
Perbedaan paling jelas terletak pada habitat.
Karena itu, bentuk cangkangnya pun berbeda. Kura-kura air biasanya memiliki cangkang yang lebih pipih untuk memudahkan berenang. Sementara tortoise punya cangkang berbentuk kubah yang kokoh. Bentuk ini membantu mereka jika terbalik saat berjalan di darat serta memberi ruang lebih untuk menarik seluruh anggota tubuh ke dalam cangkang.
Baca juga: Mengapa Kura-Kura Melakukan Pose Superman? Ini Penjelasan Ilmiahnya
Kaki kura-kura dan tortoise juga menyesuaikan dengan lingkungannya:
Seperti dijelaskan Brett Baldwin dari San Diego Zoo, “Kaki tortoise yang pendek dan kokoh membuat mereka lebih stabil untuk berjalan di darat.” Contohnya, tortoise gurun memiliki telapak kaki lebar yang membantu mereka berjalan di atas pasir, mirip seperti unta.
Baca juga: Kura-kura Tertua di Philadelphia, Jadi Ibu di Usia 97 Tahun
Secara umum, kura-kura cenderung omnivora, memakan tumbuhan sekaligus hewan kecil. Karena bisa berenang cepat, mereka mampu memangsa ikan atau serangga air. Sebaliknya, tortoise biasanya herbivora, memakan rumput dan dedaunan.
Namun, ada pengecualian. “Tortoise bisa saja memakan daging secara oportunistik, misalnya serangga atau bangkai, tetapi mereka tidak akan berburu seperti harimau,” ujar Fenn. Sebaliknya, beberapa jenis penyu laut, seperti penyu hijau (Chelonia mydas), justru murni herbivora.
Baca juga: Berapa Lama Kura-kura dan Penyu Bisa Hidup?
Tortoise ditemukan di hampir semua benua kecuali Australia dan Antartika, biasanya di daerah panas seperti gurun atau hutan tropis.
Kura-kura ada di hampir seluruh dunia, termasuk kura-kura laut yang hidup di samudra global.
Kelebihan kura-kura adalah kemampuannya bertahan di berbagai iklim. Beberapa spesies bahkan bisa bernapas di bawah air melalui kloaka dan bersembunyi di bawah es saat musim dingin.
Baca juga: Benarkah Kura-kura Bisa Bernapas Melalui Pantat?
Meski ada aturan umum, selalu ada pengecualian. Misalnya, pancake tortoise dari Afrika memiliki cangkang tipis dan pipih, bukan kubah keras. Hal ini memungkinkannya melarikan diri dengan cepat ke celah batu dan menyelipkan diri dengan cara mengembangkan cangkangnya yang lentur.
Jadi lain kali kamu melihat reptil bercangkang, kamu bisa membedakan apakah ini kura-kura atau tortoise (kura-kura darat).
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini