KOMPAS.com - Apakah kamu pernah merasa aneh karena hujan turun terus-menerus, padahal seharusnya kita sudah memasuki musim kemarau? Fenomena ini bukan sekadar “cuaca aneh”, tapi bisa menjadi sinyal nyata dari dampak pemanasan global.
Pertanyaannya: bagaimana pemanasan global dapat memengaruhi curah hujan?
Pemanasan global memengaruhi curah hujan dengan meningkatkan suhu atmosfer, yang membuat udara menampung lebih banyak uap air, sehingga memicu hujan lebat, banjir, dan perubahan cuaca ekstrem seperti kemarau berkepanjangan.
Mari kita bahas lebih dalam tentang bagaimana pemanasan global dapat memengaruhi curah hujan!
Baca juga: Bagaimana Pemanasan Global Mengakibatkan Cuaca Tidak Menentu?
Ketika suhu bumi naik akibat pemanasan global, atmosfer kita tidak hanya menjadi lebih panas, tetapi juga lebih lembap. Membuat atmosfer yang memanas bisa menampung lebih banyak uap air.
Dilansir dari BBC, untuk setiap kenaikan suhu rata-rata sebesar 1°C, atmosfer bisa menahan hingga 7% lebih banyak uap air.
Apa dampaknya? Dengan lebih banyak uap air tersedia di udara, potensi terjadinya hujan lebat meningkat tajam.
Inilah sebabnya pemanasan global mempengaruhi hujan secara langsung. Tidak hanya frekuensinya, tapi juga intensitasnya.
Baca juga: Urutan Lapisan Atmosfer Berdasarkan Temperaturnya
Salah satu akibat pemanasan global yang paling terasa adalah perubahan pola curah hujan.
Tak hanya soal “lebih sering hujan”, tapi juga soal bagaimana hujan turun dalam waktu singkat dengan intensitas yang luar biasa.
Ini disebut sebagai peristiwa presipitasi ekstrem, seperti hujan deras atau badai salju yang intens, yang makin sering terjadi di berbagai belahan dunia.
Dilansir dari Environmental Protection Agency (EPA), hujan lebat adalah kejadian di mana jumlah presipitasi jauh melebihi normal untuk lokasi dan musim tertentu.
Namun, curah hujan yang tinggi bukan berarti total air hujan dalam setahun meningkat.
Melainkan cara hujan turunberubah menjadi lebih deras, lebih singkat, dan kadang diselingi jeda panjang tanpa hujan sama sekali.
Data dari Environmental Protection Agency (EPA), menunjukkan bahwa peristiwa hujan ekstrem dalam satu hari telah meningkat secara drastis sejak tahun 1995.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya