KOMPAS.com - Di tengah hiruk pikuk aktivitas modern, tidur seringkali menjadi kebutuhan yang terabaikan. Padahal, istirahat yang cukup dan berkualitas adalah fondasi penting bagi kesehatan fisik dan mental.
Banyak orang memilih begadang untuk menyelesaikan tugas, mengejar target, atau sekadar menonton serial favorit, tanpa menyadari bahwa kebiasaan tersebut bisa berdampak serius pada kesehatan.
Padahal, istirahat yang cukup dan berkualitas bukan hanya soal mengistirahatkan tubuh, melainkan juga menjadi fondasi utama bagi fungsi otak, kestabilan emosi, dan daya tahan tubuh.
Mengabaikan tidur sama saja dengan mengabaikan keseimbangan hidup secara keseluruhan.
Baca juga: Mengapa Orang Butuh Tidur?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, tidur adalah keadaan berhenti badan dan kesadaran yang biasanya dengan memejamkan mata.
Lebih dari sekedar rehat fisik, tidur merupakan kebutuhan biologis mendasar bagi manusia, sama pentingnya dengan makanan, air, dan udara.
Selama tidur, tubuh dan pikiran beristirahat, memulihkan energi, dan memperbaiki sel-sel yang rusak.
Oleh karena itu, tidur yang cukup tidak hanya memberikan rasa segar saat bangun, tetapi juga membawa berbagai manfaat penting bagi kesehatan fisik dan mental.
Berikut beberapa manfaat tidur yang cukup dan berkualitas bagi kesehatan fisik dan mental:
Baca juga: Hewan-Hewan yang Tidur dengan Cara Unik
Tidur yang optimal tidak hanya diukur dari durasi (kuantitas) tetapi juga dari kedalaman dan kontinuitasnya (kualitas).
Kuantitas tidur adalah jumlah jam tidur yang dibutuhkan, sementara kualitas tidur adalah tercapainya kesegaran dan kebugaran saat terbangun.
Tidur yang berkualitas memungkinkan tubuh dan otak pulih sepenuhnya, sehingga individu merasa bertenaga, fokus, dan siap beraktivitas dengan semangat tinggi.
Edward Yong menjelaskan bahwa tidur dikatakan berkualitas apabila seseorang tidak mudah terbangun di tengah malam, memiliki durasi yang cukup, dan mengalami tidur yang dalam.
Melansir dari National Sleep Foundation, kebutuhan tidur individu bervariasi sesuai dengan usianya. Usia bayi 0-3 bulan memerlukan 14-17 jam, balita 11-14 jam, anak prasekolah 10-13 jam per hari.
Semnetara itu anak usia sekolah (6-13 tahun) memerlukan 9-11 jam, remaja (14-17 tahun) 8-10 jam, dan orang dewasa (18-64 tahun) 7-9 jam per hari.
Baca juga: Ashabul Kahfi, Kisah 7 Pemuda Tidur Selama 309 Tahun dalam Gua