Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tumbuhan Karnivora Pemangsa Serangga

Kompas.com - 13/08/2025, 19:00 WIB
Hanis Tri Astuti ,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Tumbuhan umumnya dikenal sebagai makhluk hijau yang hidup tenang, menyerap sinar matahari, dan mendapatkan nutrisi dari tanah. Namun, ada kelompok tumbuhan unik yang justru berperan sebagai pemburu.

Dikenal sebagai tumbuhan karnivora, mereka memiliki bentuk khas dan kemampuan luar biasa untuk memangsa serangga hingga hewan kecil.

Keunikan ini tidak hanya menantang cara kita memahami dunia tumbuhan, tetapi juga menunjukkan strategi adaptasi yang menakjubkan.

Lantas, apa yang membuat tumbuhan karnivora berbeda dari tumbuhan lainnya? Yuk simak penjelasannya.

Baca juga: Dari Akar Tanaman Apakah Beras Shirataki Diolah? Ini Jawabannya

Mengapa tumbuhan memakan hewan?

Sebagian besar tumbuhan mendapatkan nutrisi penting seperti nitrogen, fosfor, dan kalium dari tanah melalui akarnya. Namun, tumbuhan karnivora berevolusi di habitat yang miskin nutrisi, seperti rawa-rawa atau tanah gambut. 

Untuk bertahan hidup di lingkungan ekstrem ini, mereka mengembangkan strategi unik yaitu dengan menangkap dan mencerna mangsa sebagai sumber nutrisi tambahan. 

Strategi tersebut menjadikan mereka mixotrophic, atau  tetap bisa melakukan fotosintesis untuk menghasilkan energi, tetapi juga melengkapi nutrisi dari mangsa.

Tumbuhan karnivora membalikkan urutan yang kita harapkan di alam. Dalam hal ini, hewan tidak memakan tumbuhan, tetapi tumbuhan berburu dan memakan mangsa (hewan), terutama serangga untuk bertahan hidup di lingkungan yang miskin nutrisi.

Baca juga: Kaempferia Galanga, Tanaman Obat dengan Segudang Khasiat

Mekanisme penangkapan

Tumbuhan karnivora telah mengembangkan berbagai jenis perangkap yang menakjubkan, yang dimodifikasi dari bagian daun mereka. Ada lima mekanisme penangkapan utama yakni sebagai berikut:

Perangkap jaring lekat (flypaper traps)

Perangkap ini adalah jenis yang paling umum. Daunnya dilapisi kelenjar yang mengeluarkan lendir lengket untuk menjebak serangga. 

Contoh paling terkenal adalah Drosera (Sundew) dan Pinguicula (Butterwort). Lendir ini tidak hanya menjebak, tetapi juga mengandung enzim pencernaan.

Perangkap jepret (snap traps)

Perangkap ini bergerak cepat untuk menjebak mangsa. Contoh paling ikonik adalah Dionaea muscipula (Venus Flytrap).

Daunnya yang termodifikasi memiliki bulu-bulu sensorik yang, jika disentuh dua kali dalam waktu singkat, akan memicu daun untuk menutup rapat, menjebak serangga di dalamnya.

Perangkap kantung/jebakan (pitfall traps)

Tumbuhan ini memiliki daun berbentuk kantung atau piala yang berisi cairan pencernaan. Serangga tertarik oleh nektar atau warna cerah di tepi kantung, terpeleset ke dalam, dan tenggelam. 

Contohnya adalah Nepenthes (Tropical Pitcher Plants) dan Sarracenia (North American Pitcher Plants). Cairan di dalam kantung ini sangat asam (seringkali pH 2-3) dan mengandung berbagai enzim pencernaan seperti protease dan kitinase, yang mirip dengan enzim di sistem pencernaan hewan.

Baca juga: Dominasi Tidak Lengkap pada Persilangan Tanaman Bunga dengan Genotipe Ss

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau