Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

6 Cara Ampuh Usir Nyamuk di Rumah Saat Musim Kemarau

KOMPAS.com - Musim kemarau umumnya identik dengan cuaca panas dan kering.

Di balik teriknya matahari, nyamuk cenderung lebih aktif dan mencari tempat persembunyian di sudut-sudut rumah.

Saat suhu meningkat, serangga pengisap darah ini biasanya lebih sering muncul saat pagi dan sore hari.

Tak jarang, kita merasa kesal karena gigitan nyamuk yang menimbulkan gatal dan meninggalkan bekas di kulit.

Lalu, bagaimana cara ampuh untuk mengusir nyamuk di rumah saat musim kemarau sedang berlangsung?

Apalagi kondisi sekitar mendukung untuk nyamuk berkembang biak, seperti adanya genangan air, dan faktor lainnya.

"Lalu setelah turun hujan, ditambah lagi iklim yang panas, nyamuk akan lebih banyak dan banyak lagi," ujar Paradkar.

Kendati begitu, ia membagikan sejumlah tips untuk mengusir nyamuk di rumah saat musim kemarau.

1. Buang genangan air

Meskipun musim kemarau, tidak menutup kemungkinan akan turunnya hujan.

Hujan membuat genangan air pada wadah tertentu, yang menjadi tempat nyamuk berkembang biak.

Langkah pertama, untuk mengurangi jumlah nyamuk adalah membuang genangan air setelah hujan, termasuk di talang air di rumah Anda.

Nyamuk berkembang biak di air dan mereka tidak membutuhkan banyak air untuk bertelur.

Selain itu, singkirkan ember, panci, dan pot kosong yang dapat menampung air dan menarik nyamuk.

2. Pelihara ikan untuk memakan larva nyamuk

Peneliti senior Gardening Australia, Patrick Honan mengatakan, ada baiknya pelihara ikan di rumah.

Tujuannya untuk memakan larva nyamuk yang tergenang di perairan.

"Nyamuk sangat oportunis, mereka sering kali menjadi yang pertama pindah ke perairan, tetapi jika Anda dapat memasukkan ikan ke sana, maka ia akan memakan larvanya," ujar Honan.

Jenis ikan yang disarankan dipelihara sebagai predator larva adalah ikan pelangi, ikan mata biru, ikan mata biru pasifik, ikan kerdil yarra, dan ikan aggasiz.

Dikutip dari situs The University of Sydney (28/10/2016), Ahli Entomologi Medis di University of Sydney dan NSW Health Pathology, Dr. Cameron Webb mengatakan, pilih penolak serangga topikal yang cocok.

Beberapa bahan yang dianjurkannya, seperti yang mengandung ietiltoluamida (DEET), pikaridin, atau minyak lemon eukaliptus.

Sebab, bahan-bahan tersebut memberikan perlindungan paling tahan lama dari gigitan nyamuk.

"Anda bisa oleskan penolak serangga secara tipis pada seluruh area kulit yang terbuka untuk perlindungan yang paling efektif," ujar Webb.

4. Pakai baju warna cerah atau terang

Webb mengatakan, nyamuk menyukai warna gelap, termasuk biru tua.

Dengan begitu, kita bisa memakai warna pakaian yang tidak disukai nyamuk atau berkebalikan dari warna gelap, yakni warna terang.

"Memakai pakaian terang akan meminimalisir Anda digigit nyamuk," kata Webb.

5. Nyalakan kipas angin

Menyalakan kipas angin akan mengganggu nyamuk terbang ke arah Anda.

Webb mengatakan, menyalakan kipas angin juga menyebarkan karbon dioksida yang Anda hembuskan.

"Nyamuk menemukan mangsa dengan karbon dioksida, jika zat ini disebar atau menjadi tipis, ia sulit menemukan mangsanya," kata Webb.

6. Hindari menaruh baju bekas pakai di kamar

Jika Anda sudah beraktivitas seharian menggunakan baju tersebut, segera taruh baju di tempat pencucian.

Hindari menaruh baju yang sudah dipakai di dalam kamar. Webb mengatakan, bau keringat atau apek pada baju adalah kesukaan nyamuk.

Sehingga, hal ini akan mengundang nyamuk ke kamar dan menggigit Anda.

https://www.kompas.com/tren/read/2025/08/22/153000665/6-cara-ampuh-usir-nyamuk-di-rumah-saat-musim-kemarau

Terkini Lainnya

[POPULER TREN] Isu PHK Karyawan PT Gudang Garam | Tarif Listrik Pascabayar 8-14 September
[POPULER TREN] Isu PHK Karyawan PT Gudang Garam | Tarif Listrik Pascabayar 8-14 September
Tren
Ada Fenomena Epsilon Perseid pada 9 September 2025, Apa Itu?
Ada Fenomena Epsilon Perseid pada 9 September 2025, Apa Itu?
Tren
Reshuffle Kabinet Prabowo, Siapa Menteri yang Diganti dan Belum Ada Pengganti?
Reshuffle Kabinet Prabowo, Siapa Menteri yang Diganti dan Belum Ada Pengganti?
Tren
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Tren
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Tren
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Tren
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Tren
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Tren
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Tren
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Tren
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tren
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Tren
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Tren
Alasan Menpora Pengganti Dito Ariotedjo Belum Dilantik pada Reshuffle Hari Ini
Alasan Menpora Pengganti Dito Ariotedjo Belum Dilantik pada Reshuffle Hari Ini
Tren
Profil Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Baru Pengganti Budi Arie
Profil Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Baru Pengganti Budi Arie
Tren
Bagikan artikel ini melalui
Oke