KOMPAS.com - Pernahkah Anda menyadari, orang-orang lanjut usia di sekitar kita perlahan terlihat makin pendek? Ini bukan hanya perasaan Anda saja lho!
Nyatanya, penurunan tinggi badan kerap terjadi di usia tua.
Baca juga: Layanan Masjid Jogokariyan Yogyakarta Antar Jemput Lansia agar Shalat Berjemaah 5 Waktu
Dikutip dari Cleveland Clinic, tinggi badan yang menurun seiring usia senja adalah hal yang normal.
Ini karena selama bertahun-tahun, cakram di antara tulang belakang kita menipis, otot kehilangan massa-nya, dan ruang di antara sendi turut menyempit.
Sebuah studi dari National Institute of Aging menunjukkan penyusutan tinggi badan ini bahkan sudah dimulai sejak usia 30 tahun. Bahkan, penyusutan tinggi badan ini semakin cepat seiring berjalannya Waktu.
Rata-rata pria, kehilangan 3 cm tinggi badan di antara usia 30 hingga 70 tahun. Sedangkan wanita bisa mengalami penurunan tinggi badan hingga 5 cm pada kurun waktu yang sama.
Dikutip dari Live Science, pada usia 80 tahun, pria kehilangan total tinggi badannya hingga 5 cm. Sedangkan wanita kehilanggan tinggi badan hingga 8 cm.
Banyak ya tinggi badan yang hilang saat usia senja. Berikut penjelasan masing-masing penyebabnya.
Cakram di antara tulang belakang ini disebut dengan diskus intervertebralis. Fungsinya adalah meredam tekanan antara tulang belakang dan membantu postur tubuh tetap tegak.
Baca juga: 7 Manfaat Memelihara Anjing bagi Lansia, Salah Satunya Menjaga Tubuh Tetap Bugar
Merangkum dari GoodRx, seiring bertambahnya usia, diskus ini mulai kehilangan cairan dan kekuatannya. Akibatnya, cakram tersebut menjadi lebih tipis dan kurang elastis.
Ini membuat postur tubuh menjadi tidak lagi tegak. Pada akhirnya, postur tubuh ini membuat kita terlihat lebih pendek.
Selain karena diskus intervertebralis, tulang manusia yang sudah memasuki usia senja juga mulai rapuh.
Kondisi ini bisa menyebabkan osteoporosis dan osteopenia.
Osteoporosis dapat menyebabkan mikrofaktur atau patah tulang ringan pada tulang belakang. Hal ini bisa membuat tulang belakang kita kolaps sedikit demi sedikit?.
Kehilangan kepadatan tulang ini, terutama pada tulang belakang, berkontribusi pada penurunan tinggi badan yang signifikan.