Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Cuaca di Jawa Panas, Kalimantan Mulai Hujan, Ini Kata BMKG

Kompas.com - 03/09/2024, 14:30 WIB
Chella Defa Anjelina,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah video yang menunjukkan perbedaan cuaca di Pulau Jawa dan Pulau Kalimantan, menjadi sorotan di Instagram. 

Video tersebut diunggah oleh akun @balik*** pada Jumat (30/8/2024). Tampak dalam video, cuaca di Pulau Jawa terlihat panas dengan matahari yang terik. Sementara, Pulau Kalimantan diguyur hujan.

Hingga Selasa (3/9/2024), unggahan itu telah dilihat 2,5 juta kali, disukai 177.000 akun, dan lebih dari 8.000 kali membagikan ulang.

"Cuaca di Jawa vs di Kalimantan akhir-akhir ini," tulis keterangan pada video.

Tak sedikit warganet pun berkomentar menyetujui. Sebagian menyebut Pulau Jawa sudah beberapa bulan tidak turun hujan. Sedangkan, ada juga yang mengeluhkan hujan di Kalimantan yang terus turun hingga menyebabkan banjir.

Lantas, bagaimana prakiraan cuaca di Pulau Jawa dan Kalimantan?

Baca juga: BMKG Deteksi Bibit Siklon 91W dan 92W di Sekitar Indonesia, Potensi Cuaca Ekstrem?


Cuaca di Jawa dan Kalimantan

Deputi Bidang Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Ardhasena Sopaheluwakan membenarkan bahwa wilayah Kalimantan relatif lebih sering hujan dibandingkan daerah Jawa.

Berdasarkan hasil pantauan hingga akhir Agustus 2024, wilayah Jawa hingga Nusa Tenggara umumnya sedang berada dalam periode hari tanpa hujan dengan kategori sangat panjang hingga ekstrem panjang.

"Kategori sangat panjang artinya tidak hujan selama 31-60 hari berturut, ekstrem panjang selama lebih dari 60 hari berturut-turut," jelas Ardhasena melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (2/9/2024).

Sedangkan wilayah Kalimantan sebagian besar terpantau mengalami periode hari tanpa hujan dengan kategori sangat pendek, yaitu selama satu hingga lima hari berturut-turut. 

Terpisah, Ketua Tim Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG Ida Pramuwardani menambahkan, selain Jawa, secara umum wilayah selatan Indonesia seperti Bali dan Nusa Tenggara juga masih mengalami musim kemarau dengan cuaca cerah hingga berawan.

Sementara, wilayah Indonesia khususnya tengah dan utara ekuator mengalami hujan yang berpotensi naik sepekan ke depan.

"Wilayah itu meliputi sebagian Sumatera Utara hingga Tengah, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Maluku Utara, dan Papua," ujar Ida, kepada Kompas.com, Senin

Baca juga: Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan pada 2-3 September 2024

Penyebab perbedaan cuaca

Perbedaan cuaca antara wilayah Jawa dan Kalimantan disebabkan oleh beragam faktor. Di antaranya letak geografis, fenomena atmosfer global dan regional, serta faktor lokal masing-masing wilayah. Selain itu, bisa juga dipengaruhi oleh perbedaan tipe hujan.

Ida menerangkan, Pulau Jawa memiliki pola hujan monsun. Tipe hujan ini bersifat unimodial dengan satu ouncak musim kemarau dan musim penghujan yang periodenya dapat terlihat jelas.

Puncak musim kemarau hujan tipe monsun umumnya terjadi pada bulan Juni, Juli, Agustus. Sedangkan, puncak musim hujan jatuh pada bulan Desember, Januari, Februari.

Sementara, pola hujan di sebagian wilayah Kalimantan disebut ekuatorial yang memiliki distribusi hujan bulanan bimodial dengan dua puncak musim hujan dan hampir sepanjang tahun masuk dalam kriteria musim hujan.

Halaman:


Terkini Lainnya
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Tren
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tren
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Tren
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Tren
Alasan Menpora Pengganti Dito Ariotedjo Belum Dilantik pada Reshuffle Hari Ini
Alasan Menpora Pengganti Dito Ariotedjo Belum Dilantik pada Reshuffle Hari Ini
Tren
Profil Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Baru Pengganti Budi Arie
Profil Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Baru Pengganti Budi Arie
Tren
Siapa Mukhtarudin yang Dilantik Prabowo Jadi Menteri P2MI Kabinet Merah Putih?
Siapa Mukhtarudin yang Dilantik Prabowo Jadi Menteri P2MI Kabinet Merah Putih?
Tren
Daftar Nama Menteri yang Dilantik Prabowo Hari Ini
Daftar Nama Menteri yang Dilantik Prabowo Hari Ini
Tren
Ramai Diperbincangkan, Perusahaan di Jepang Punya Layanan Sewa 'Orang Seram'
Ramai Diperbincangkan, Perusahaan di Jepang Punya Layanan Sewa "Orang Seram"
Tren
Sepak Terjang Budi Gunawan, Menko Polkam yang Kena Reshuffle Hari Ini
Sepak Terjang Budi Gunawan, Menko Polkam yang Kena Reshuffle Hari Ini
Tren
Masuk Daftar Reshuffle Kabinet Merah Putih Hari Ini, Berikut Sepak Terjang Sri Mulyani
Masuk Daftar Reshuffle Kabinet Merah Putih Hari Ini, Berikut Sepak Terjang Sri Mulyani
Tren
Perjalanan Karier Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Keuangan Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Perjalanan Karier Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Keuangan Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Tren
Sosok Menteri Abdul Kadir Karding yang Kena Reshuffle, Digantikan Mukhtarudin
Sosok Menteri Abdul Kadir Karding yang Kena Reshuffle, Digantikan Mukhtarudin
Tren
Prabowo Lantik Gus Irfan Jadi Menteri Haji dan Umrah, Ini Profil Lengkapnya
Prabowo Lantik Gus Irfan Jadi Menteri Haji dan Umrah, Ini Profil Lengkapnya
Tren
Kenapa Pemerintah Perlu Memenuhi Semua 17+8 Tuntutan Rakyat? Ini Kata Pengamat Politik
Kenapa Pemerintah Perlu Memenuhi Semua 17+8 Tuntutan Rakyat? Ini Kata Pengamat Politik
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau