Pasien kanker kolorektal lainnya adalah Steven Zatoris. Dia mengaku mulai merasakan gejala kanker kolorektal pada 2021.
Saat itu, dia merasakan nyeri di kaki kirinya dan memutuskan untuk mengunjungi dokter keluarganya.
Awalnya, Zatoris mengira gejala itu hanya karena masalah trombosis vena dalam. Namun, ketika dirinya memeriksakan gejala tersebut, dia justru diminta untuk menjalani pemeriksaan MRI.
Hasilnya, Zatoris diminta untuk menjalani biopsi. Saat itulah, dia didiagnosis memiliki tumor stadium IV di kaki saya.
Setelah 25 kali mendapat perawatan radiasi di rumah sakit, kondisi Zatoris tidak kunjung membaik. Ukuran tumor justri membesar hingga setengah bola softball.
Setelah menjalani pemeriksaan, diketahui bahwa sel kanker sudah menyebar hingga ke paru-paru kanan dan usus besarnya.
Zatoris akhirnya harus melalui operasi kaki di rumah sakit Fox Chase pada Januari 2022. Operasi itu berhasil tanpa Zatoris tanpa harus kehilangan kakinya.
"Saya sangat senang dengan hasil akhirnya," kata Zatoris, dikutip dari Fox Chase.
Dua bulan berselang, pada Maret 2022, Zatoris memulai kemoterapi untuk menyembuhkan kanker kolorektalnya.
Dia menjalani perawatan selama dua minggu sekali selama delapan sesi.
Pada Juni 2022, rangkaian kemoterapinya selesai. Zatoris kemudian menjalani CT scan dan MRI untuk memastikan kondisinya. Hasilnya, dokter memberitahu bahwa tubuh Zatoris sudah bersih dari sel kanker.
Baca juga: Disebut Jadi Penyakit yang Mengintai Gen Z, Apa Itu Kanker Kolorektal?
Atlet olahraga ketahanan yang secara rutin berkompetisi Hilary Witbrodt didiagnosis mengalami kanker kolorektal pada November 2022 silam.
Padahal, perempuan itu memiliki pola makan sehat berupa biji-bijian, buah-buahan, sayur-sayuran dan jarang mengonsumsi makanan olahan.
Witbrodt juga tidak memiliki riwayat keluarga kanker kolorektal. Ditambah lagi, usianya baru 41 tahun, 4 tahun lebih awal sebelum dirinya melakukan pemeriksaan rutin.
Namun suatu hari, Witbrodt menemukan ada darah di tinjanya.