Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG Prediksi Hujan Lebat dan Angin Kencang 18-21 Juli 2025, Ini Daftar Wilayahnya

Kompas.com - 17/07/2025, 13:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya

Penulis

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan, cuaca ekstrem berupa hujan lebat dan angin kencang masih akan terjadi pada Jumat (18/7/2025) hingga Senin (21/7/2025).

Terkait hal itu, BMKG mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai perubahan cuaca yang cepat dan signifikan, khususnya pada skala harian.

Masyarakat juga diminta menjauhi wilayah terbuka saat terjadi hujan disertai petir dan tidak berlindung di dekat pohon, bangunan, dan infrastruktur yang sudah rapuh ketika hujan dibarengi dengan angin kencang.

Baca juga: Hujan Lebat dan Angin Kencang Diprediksi Terjadi 15–21 Juli 2025, Ini Wilayahnya

Penyebab hujan lebat dan angin kencang 18-21 Juli 2025

Dikutip dari prospek cuaca mingguan yang dirilis BMKG, Senin (14/7/2025), prediksi hujan lebat dan angin kencang selama beberapa hari ke depan dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Berikut penjelasannya:

1. Aktivitas gelombang ekuator

BMKG menyebutkan, cuaca ekstrem berpeluang terjadi di sejumlah wilayah Indonesia dalam beberapa hari ke depan.

Wilayah yang berpotensi dilanda cuaca ekstrem adalah sebagian besar wilayah Sumatra, Jawa bagian barat, serta wilayah tengah dan timur Indonesia. 

Menurut BMKG, aktivitas gelombang ekuator di atmosfer dapat meningkatkan konektivitas dan pembentukan hujan di wilayah-wilayah tersebut.

Baca juga: Hujan Lebat dan Angin Kencang Mengintai Wilayah Indonesia 12-18 Juli 2025, Ini Kata BMKG

2. Kombinsasi MJO hingga MRG

BMKG juga memperkirakan, kombinasi aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO), gelombang Kelvin, Rossby Ekuatorial, dan Mixed Rossby Gravity (MRG) aktif dalam waktu yang bersamaan.

Fenomena-fenomena tersebut diprediksi muncul di Samudra Hindia barat Aceh hingga Sumatra Barat, wilayah selatan Lampung, serta di perairan barat Lampung hingga selatan Jawa Tengah, termasuk Banten, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.

“Gelombang-gelombang ekuator di atmosfer tersebut berkontribusi terhadap peningkatan pembentukan awan konvektif dan potensi hujan di wilayah-wilayah tersebut,” tulis BMKG dalam laporannya.

“Selain itu, sirkulasi siklonik diperkirakan berkembang di Samudra Hindia sebelah barat Sumatra Barat dan di Samudra Pasifik utara Papua, yang turut membentuk zona konvergensi dan konfluensi angin, masing-masing di wilayah barat Bengkulu (Samudra Hindia) dan timur Filipina (Samudra Pasifik), sehingga memperkuat dinamika atmosfer regional,” tambah BMKG.

Baca juga: Anomali Curah Hujan, Baru 30 Persen Wilayah Indonesia Masuk Musim Kemarau

3. Labilitas atmosfer yang tinggi

BMKG menambahkan, potensi hujan lebat dan angin kencang dalam beberapa hari ke depan juga diperkuat oleh kondisi labilitas atmosfer yang tinggi.

Faktor tersebut bisa mendukung peningkatan aktivitas konvektif skala lokal yang diperkirakan terjadi di sebagian besar wilayah Sumatra, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, hampir seluruh wilayah Kalimantan, serta di Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, dan sebagian besar Papua.

BMKG turut memperkirakan peningkatan kecepatan angin permukaan yang melebihi 25 knot.

Halaman:


Terkini Lainnya
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Tren
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Tren
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Tren
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Tren
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Tren
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Tren
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Tren
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tren
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Tren
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Tren
Alasan Menpora Pengganti Dito Ariotedjo Belum Dilantik pada Reshuffle Hari Ini
Alasan Menpora Pengganti Dito Ariotedjo Belum Dilantik pada Reshuffle Hari Ini
Tren
Profil Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Baru Pengganti Budi Arie
Profil Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Baru Pengganti Budi Arie
Tren
Siapa Mukhtarudin yang Dilantik Prabowo Jadi Menteri P2MI Kabinet Merah Putih?
Siapa Mukhtarudin yang Dilantik Prabowo Jadi Menteri P2MI Kabinet Merah Putih?
Tren
Daftar Nama Menteri yang Dilantik Prabowo Hari Ini
Daftar Nama Menteri yang Dilantik Prabowo Hari Ini
Tren
Ramai Diperbincangkan, Perusahaan di Jepang Punya Layanan Sewa 'Orang Seram'
Ramai Diperbincangkan, Perusahaan di Jepang Punya Layanan Sewa "Orang Seram"
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau