KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi sejumlah wilayah dilanda hujan lebat serta angin kencang pada Kamis (17/7/2025) dan Jumat (18/7/2025).
Berdasarkan analisis terkini terhadap dinamika atmosfer, potensi cuaca ekstrem masih berpeluang terjadi di sejumlah wilayah Indonesia dalam sepekan ke depan.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat, petir, angin kencang, dan gelombang tinggi.
Kondisi itu diketahui dapat mengakibatkan terjadinya sejumlah bencana hidrometeorologis, termasuk banjir, tanah longsor, pohon tumbang, genangan air, serta kerusakan terhadap infrastruktur.
“Peringatan ini penting untuk diperhatikan, terutama di wilayah-wilayah yang masih memiliki tingkat kerentanan tinggi terhadap bencana hidrometeorologis, meskipun secara klimatologis sebagian wilayah telah memasuki awal musim kemarau,” bunyi keterangan BMKG dikutip dari laman resminya.
Baca juga: BMKG Ungkap Penyebab Munculnya Embun Upas di Dieng dan Suhu Capai 5 Derajat Celsius
BMKG menyampaikan, aktivitas gelombang ekuator di atmosfer menjadi salah satu faktor penting yang memicu peningkatan konvektivitas dan pembentukan hujan di berbagai wilayah tersebut.
Selama periode ini, diprediksi kombinasi aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO), gelombang Kelvin, Rossby Ekuatorial, dan Mixed Rossby Gravity (MRG) secara bersamaan aktif di beberapa wilayah.
“Gelombang-gelombang ekuator di atmosfer tersebut berkontribusi terhadap peningkatan pembentukan awan konvektif dan potensi hujan di wilayah-wilayah tersebut,” jelas BMKG.
Lalu ada sirkulasi siklonik yang diperkirakan berkembang di Samudra Hindia sebelah barat Sumatera Barat dan di Samudra Pasifik utara Papua.
Baca juga: Kenali Beda Tanda Hujan Deras Berdurasi Singkat dan Gerimis yang Berlangsung Lama
Sirkulasi-sirkulasi siklonik ini turut membentuk zona konvergensi dan konfluensi angin, masing-masing di wilayah barat Bengkulu (Samudra Hindia) dan timur Filipina (Samudra Pasifik).
“Sehingga memperkuat dinamika atmosfer regional. Potensi terjadinya cuaca signifikan juga diperkuat oleh kondisi labilitas atmosfer yang tinggi, yang mendukung peningkatan aktivitas konvektif skala lokal,” terang BMKG.
Kemudian, peningkatan kecepatan angin permukaan yang diprediksi melebihi 25 knot juga terpantau di sejumlah wilayah perairan.
Kondisi ini berpotensi memicu peningkatan tinggi gelombang laut secara signifikan di wilayah-wilayah tersebut.
Baca juga: Ramai soal Kemunculan “Rip Current” di Pantai Parangtritis dan Disebut Berbahaya, Apa Itu?
Dilansir dari laman BMKG, berikut perkiraan hujan lebat dan angin kencang pada 17-18 Juli 2024 di berbagai wilayah Indonesia:
Baca juga: Tak Hanya Merusak, Badai Tropis Juga Memberi Manfaat bagi Bumi, Apa Saja?
Baca juga: Ramai soal Tak Ada Badai yang Melintasi Garis Khatulistiwa, Ini Kata BMKG
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini