Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perusahaan Jepang Produksi Toilet yang Bisa "Scan" Tinja Manusia

Kompas.com - 30/07/2025, 17:30 WIB
Fatimah Az Zahra,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perusahaan asal Jepang bernama Toto Ltd akan merilis toilet rumah yang dapat mengukur jumlah dan tekstur tinja pada Agustus 2025.

Inovasi ini merupakan yang pertama di Jepang. Nantinya, sebuah pemindai atau scan yang ada dalam mangkuk toilet akan mengukur tinja.

Selain itu, terdapat aplikasi khusus pada ponsel pintar yang dapat digunakan untuk melacak kondisi tinja harian. 

Perangkat ini dikembangkan sebagai respons terhadap semakin banyaknya pengguna yang memperhatikan indikator kesehatan tinja mereka.

Baca juga: Ilmuwan Akan Bekukan 10.000 Tinja Manusia di Gudang Penyimpanan Swiss, untuk Apa?

Cara kerja "scam" tinja

Dikutip dari Mainichi, Kamis (17/7/2025), sebuah modul sensor terpasang di samping nosel pembersih air hangat yang ada dalam mangkuk toilet tersebut.

Sensor itu bekerja dengan prinsip yang serupa pemindaian kode atau QR Code.

Nantinya, sensor tersebut akan memancarkan cahaya ke tinja yang jatuh ke dalam toilet. Sistem kemudian mengukur karakteristik tinja.

Saat pengguna duduk di atas toilet, penutup pemindai akan terbuka dan mulai aktif.

Setelah proses pengukuran, data akan secara otomatis dikirim ke aplikasi dalam gawai.

Baca juga: Dokter di Inggris Kembangkan Pil Tinja untuk Pengobatan Infeksi Bakteri Super

Klasifikasi tinja

Sistem ini akan mengklasifikasikan tinja ke dalam tujuh bentuk dan jenis kekerasan tekstur, seperti berbutir, berbentuk pisang, atau cair, beserta variasi tekstur permukaan.

Warna tinja akan dikelompokkan menjadi tiga kategori, yakni cokelat kekuningan atau oker, cokelat, dan cokelat tua.

Sementara itu, jumlah feses dikategorikan sebagai tinggi, sedang, atau rendah.

Data tersebut nantinya akan ditampilkan dalam aplikasi ponsel. Pengguna dapat memantau frekuensi dan kondisi buang air besar melalui kalender, bahkan hingga menerima saran gaya hidup personal berdasarkan pola kebiasaan mereka.

Baca juga: Tanda-tanda Hepatitis A yang Jarang Disadari, Bisa Dilihat dari Urine dan Tinja

Toilet dijual lebih dari Rp 54 juta

Menurut survei dari Toto, meskipun 76 persen pengguna memeriksa kondisi feses setelah buang air besar, tetapi hanya 6 persen yang mencatat informasi tersebut secara digital.

Sejak merilis kursi bidet "Washlet" pertamanya pada 1980, Toto terus menyempurnakan fitur kebersihan, kenyamanan, dan penghematan air.

Dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan ini mulai berfokus pada kesehatan, dengan pengembangan produk yang menargetkan pada kesejahteraan konsumen.

Fitur analisis feses terbaru ini akan tersedia pada model premium "Neorest" milik Toto yang diluncurkan pada 1 Agustus.

Model LS-W akan dijual dengan harga mulai dari 542.300 yen atau sekitar Rp 60 juta dan model AS-W dijuali mulai dari 493.900 yen atau sekitar Rp 54,6 juta.

Perusahaan Toto berencana menargetkan penjualan hingga 7.300 unit per tahun pada tahun ketiga sejak peluncurannya.

Baca juga: Pipa Septic Tank di China Meledak, Tinja Menyembur ke Udara dan Menghujani Pengguna Jalan

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
[POPULER TREN] Isu PHK Karyawan PT Gudang Garam | Tarif Listrik Pascabayar 8-14 September
[POPULER TREN] Isu PHK Karyawan PT Gudang Garam | Tarif Listrik Pascabayar 8-14 September
Tren
Ada Fenomena Epsilon Perseid pada 9 September 2025, Apa Itu?
Ada Fenomena Epsilon Perseid pada 9 September 2025, Apa Itu?
Tren
Reshuffle Kabinet Prabowo, Siapa Menteri yang Diganti dan Belum Ada Pengganti?
Reshuffle Kabinet Prabowo, Siapa Menteri yang Diganti dan Belum Ada Pengganti?
Tren
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Tren
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Tren
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Tren
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Tren
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Tren
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Tren
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Tren
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tren
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Tren
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Tren
Alasan Menpora Pengganti Dito Ariotedjo Belum Dilantik pada Reshuffle Hari Ini
Alasan Menpora Pengganti Dito Ariotedjo Belum Dilantik pada Reshuffle Hari Ini
Tren
Profil Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Baru Pengganti Budi Arie
Profil Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Baru Pengganti Budi Arie
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau