Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Kasus Korupsi yang Aliran Dananya Diduga Mengalir ke Bupati Pati Sudewo?

Kompas.com - 14/08/2025, 12:45 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Bupati Pati Sudewo diduga menerima aliran commitment fee dalam kasus korupsi proyek pembangunan jalur kereta di Direktur Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Aliran dana tersebut diduga diperoleh Sudewo saat belum menjadi Bupati dan masih menjabat sebagai anggota DPR.

Baca juga: Demo Pati Menuntut Bupati Sudewo Mundur, Bagaimana Awal Mula Masalahnya?


Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Budi Prasetyo mengonfirmasi hal tersebut dalam pernyataannya di Gedung Merah Putih, Jakarta, Rabu (13/8/2025).

“Benar saudara SDW (Sudewo) merupakan salah satu pihak yang diduga juga menerima aliran komitmen fee terkait dengan proyek pembangunan jalur kereta yang kemarin kita sampaikan terkait dengan update penahanan salah satu tersangkanya saudara R (Risna Sutriyanto),” kata Budi, dikutip dari Kompas.com, Rabu (13/8/2025).

Baca juga: Belajar dari Bupati Pati Sudewo: Kebijakan Publik Juga Perlu Legitimasi Rakyat

Budi mengatakan, penyidik akan mendalami informasi terkait dugaan penerimaan suap tersebut dalam proses penyidikan terhadap Bupati Pati Sudewo.

KPK juga membuka kemungkinan untuk memanggil Sudewo untuk diperiksa terkait dugaan korupsi DJKA

“Jika memang memerlukan keterangan dari yang bersangkutan, tentu akan dilakukan pemanggilan untuk dimintai keterangan tersebut,” ujar Budi.

Baca juga: Sudewo Tolak Mundur dari Jabatan Bupati Pati, Ini Alasannya

Kasus korupsi pembangunan jalur kereta DJKA

Kasus yang diduga ikut melibatkan Sudewo merupakan upaya pengembangan dari penyidikan kasus suap DJKA Kemenhub yang telah menjerat 15 tersangka.

Nama Sudewo disebut berkaitan dengan informasi perkembangan kasus DJKA terbaru, yakni tersangka Renato yang telah ditahan KPK.

Dilansir dari Kompas.id (13/8/2025), Penyidik KPK disebut akan mendalami informasi dari berita acara pemeriksaan (BAP) saksi lain yang menyebut Sudewo diduga menerima hingga Rp 8 miliar.

Baca juga: Pelajaran untuk Kepala Daerah dari Kasus Bupati Pati...

Dalam BAP itu terungkap pula bahwa Sudewo sempat mendatangi langsung lokasi proyek-proyek DJKA di wilayah Jawa Tengah.

”Seluruh informasi dan keterangan yang diperoleh dari para saksi tentu nanti akan didalami lagi oleh penyidik karena penyidikan dalam perkara ini terkait dengan pembangunan dan pemeliharaan jalur kereta api masih terus berprogres,” kata Budi.

Sebelumnya, pada November 2023, KPK pernah memeriksa Sudewo sebagai saksi dan menyita uang sekitar Rp 3 miliar dari kediamannya terkait kasus ini.

Baca juga: Update Demo Pati 13 Agustus 2025: 64 Orang Dirawat dengan Mayoritas karena Gas Air Mata

Saat ditanya apakah Sudewo telah mengembalikan uang yang diduga diterimanya, KPK belum memberi jawaban pasti.

Namun, Budi menegaskan bahwa pengembalian uang oleh terduga korupsi tidak akan serta-merta menghentikan proses hukum yang berjalan.

”Nanti kami cek, ya, terkait hal itu. Ya, tentu pengembalian uang tidak menghentikan proses pidananya,” ucapnya.

Baca juga: DPRD Setujui Hak Angket Buntut Demo Pati, Apa Itu?

(Sumber: Kompas.com/Haryanti Puspa Sari | Editor: Ardito Ramadhan - Kompas.id/Willy Medi Christian Nababan)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.id dengan judul “Tak Hanya Diprotes Publik, Bupati Pati Sudewo Muncul di Kasus yang Ditangani KPK

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Tren
Alasan Menpora Pengganti Dito Ariotedjo yang Kena Rhesuffle Hari Ini Belum Dilantik
Alasan Menpora Pengganti Dito Ariotedjo yang Kena Rhesuffle Hari Ini Belum Dilantik
Tren
Profil Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Baru Pengganti Budi Arie
Profil Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Baru Pengganti Budi Arie
Tren
Siapa Mukhtarudin yang Dilantik Prabowo Jadi Menteri P2MI Kabinet Merah Putih?
Siapa Mukhtarudin yang Dilantik Prabowo Jadi Menteri P2MI Kabinet Merah Putih?
Tren
Daftar Nama Menteri yang Dilantik Prabowo Hari Ini
Daftar Nama Menteri yang Dilantik Prabowo Hari Ini
Tren
Ramai Diperbincangkan, Perusahaan di Jepang Punya Layanan Sewa 'Orang Seram'
Ramai Diperbincangkan, Perusahaan di Jepang Punya Layanan Sewa "Orang Seram"
Tren
Sepak Terjang Budi Gunawan, Menko Polkam yang Kena Reshuffle Hari Ini
Sepak Terjang Budi Gunawan, Menko Polkam yang Kena Reshuffle Hari Ini
Tren
Masuk Daftar Reshuffle Kabinet Merah Putih Hari Ini, Berikut Sepak Terjang Sri Mulyani
Masuk Daftar Reshuffle Kabinet Merah Putih Hari Ini, Berikut Sepak Terjang Sri Mulyani
Tren
Perjalanan Karier Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Keuangan Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Perjalanan Karier Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Keuangan Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Tren
Sosok Menteri Abdul Kadir Karding yang Kena Reshuffle, Digantikan Mukhtarudin
Sosok Menteri Abdul Kadir Karding yang Kena Reshuffle, Digantikan Mukhtarudin
Tren
Prabowo Lantik Gus Irfan Jadi Menteri Haji dan Umrah, Ini Profil Lengkapnya
Prabowo Lantik Gus Irfan Jadi Menteri Haji dan Umrah, Ini Profil Lengkapnya
Tren
Kenapa Pemerintah Perlu Memenuhi Semua 17+8 Tuntutan Rakyat? Ini Kata Pengamat Politik
Kenapa Pemerintah Perlu Memenuhi Semua 17+8 Tuntutan Rakyat? Ini Kata Pengamat Politik
Tren
Presiden Prabowo Bersiap Umumkan Reshuffle, 5 Kementerian Terimbas
Presiden Prabowo Bersiap Umumkan Reshuffle, 5 Kementerian Terimbas
Tren
Pewaris Takhta Pangeran Hisahito Sudah Dewasa, Jepang Hadapi Tekanan Aturan Suksesi
Pewaris Takhta Pangeran Hisahito Sudah Dewasa, Jepang Hadapi Tekanan Aturan Suksesi
Tren
21 Tahun Kematian Munir, Ini Deretan Kasus HAM yang Pernah Diperjuangkan
21 Tahun Kematian Munir, Ini Deretan Kasus HAM yang Pernah Diperjuangkan
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau