Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keajaiban Tempat Terkering Dunia, Tetap Ada Kehidupan meski Tak Pernah Hujan

Kompas.com - 16/08/2025, 13:00 WIB
Intan Maharani

Penulis

KOMPAS.com - Gurun Atacama di Chile dikenal sebagai tempat terkering di Bumi karena tercatat tidak pernah mendapatkan hujan. 

Wilayah ini membentang lebih dari 1.000 kilometer di utara Chile dan berada di antara Samudra Pasifik dan Pegunungan Andes.

Fenomena kering ekstrem di Gurun Atacama disebabkan kombinasi arus laut dingin Humboldt, penghalang pegunungan, dan pola angin katabatik.

Baca juga: Gurun Thar di India Menghijau, Ilmuwan Temukan Penyebabnya

Beberapa area bahkan tidak mencatat hujan selama lebih dari 400 tahun, dari 1570 hingga 1971.

"Curah hujan di Atacama nyaris nol di sebagian besar wilayah, sehingga disebut sebagai gurun non-polar paling kering di dunia," dikutip dari World Atlas, Rabu (07/08/2024).

Lantas, bagaimana kehidupan di Gunung Atacama dan adakah tempat terkering lain du dunia?

Kehidupan di gurun yang tak pernah diguyur hujan

Meski kering, kehidupan tetap ada berkat camanchaca atau kabut pantai yang membawa kelembapan dari Samudra Pasifik.

Kabut ini membantu tumbuhan dan lumut langka bertahan hidup. 

Selain itu, terdapat akuifer atau lapisan atau sedimen permukaan tanah Atacama yang menjadi sumber air bagi pertanian lokal.

Ketika hujan langka terjadi akibat fenomena El Nino, gurun ini memunculkan Atacama Desert Bloom atau fenomena mekarnya bunga di Gurun Atacama setelah hujan langka.

Fenomena ini menarik ribuan wisatawan untuk mendatangi gurun tersebut. 

Baca juga: Pertama Kalinya dalam 50 Tahun, Danau Gurun Sahara yang Kering Kembali Terisi Air

Gurun ini dibandingkan 5 wilayah terkering lain

Selain Gurun Atacama, ada lima wilayah lain di dunia yang juga memiliki curah hujan sangat rendah:

  1. McMurdo Dry Valleys, Antartika: Gurun kutub dengan kelembapan rendah dan hampir tidak ada hujan. Suhunya rata-rata -20 derajat Celcius dan curah hujan di bawah 6 cm per tahun.
  2. Sahara, Afrika Utara: Gurun terpanas di dunia dengan suhu bisa mencapai 50 derajat Celcius dan curah hujan rata-rata 7,6 cm per tahun.
  3. Sonoran, Amerika Utara: Terletak di AS dan Meksiko, suhu musim panas mencapai 49 derajat Celcius dengan curah hujan rata-rata di bawah 7,6 cm per tahun.
  4. Arabian Desert, Timur Tengah: Curah hujan rata-rata kurang dari 10,2 cm per tahun dengan suhu ekstrem hingga 55 derajat Celcius.
  5. Namib, Afrika Selatan: Salah satu gurun tertua di dunia, dengan curah hujan di pesisir hanya sekitar 1,3 cm per tahun.

Baca juga: Ribuan Tahun Lalu, Orang-orang Kemungkinan Berenang di Gurun Sahara

Ilustrasi Gurun Atacama di Chile ditumbuhi bunga-bunga.Wikimedia Commons Ilustrasi Gurun Atacama di Chile ditumbuhi bunga-bunga.

Daya tarik wisata 

Gurun Atacama juga terkenal dengan destinasi seperti Valle de la Luna, Valle de Marte, Salar de Atacama, dan El Tatio Geysers. 

San Pedro de Atacama menjadi pusat wisata sekaligus tempat tinggal masyarakat AtacameƱo.

Kesamaan permukaan Atacama dengan Mars membuatnya digunakan NASA untuk uji coba rover.

Wilayah ini juga menjadi lokasi observasi astronomi kelas dunia seperti Atacama Large Millimeter Array dan Extremely Large Telescope.

Keunikan ini membuat Gurun Atacama tak hanya menjadi ikon Chile, tetapi juga salah satu lokasi penelitian, pariwisata, dan observasi langit paling penting di dunia.

Baca juga: Ribuan Tahun Lalu, Orang-orang Kemungkinan Berenang di Gurun Sahara

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Tren
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Tren
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Tren
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Tren
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Tren
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Tren
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Tren
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tren
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Tren
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Tren
Alasan Menpora Pengganti Dito Ariotedjo Belum Dilantik pada Reshuffle Hari Ini
Alasan Menpora Pengganti Dito Ariotedjo Belum Dilantik pada Reshuffle Hari Ini
Tren
Profil Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Baru Pengganti Budi Arie
Profil Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Baru Pengganti Budi Arie
Tren
Siapa Mukhtarudin yang Dilantik Prabowo Jadi Menteri P2MI Kabinet Merah Putih?
Siapa Mukhtarudin yang Dilantik Prabowo Jadi Menteri P2MI Kabinet Merah Putih?
Tren
Daftar Nama Menteri yang Dilantik Prabowo Hari Ini
Daftar Nama Menteri yang Dilantik Prabowo Hari Ini
Tren
Ramai Diperbincangkan, Perusahaan di Jepang Punya Layanan Sewa 'Orang Seram'
Ramai Diperbincangkan, Perusahaan di Jepang Punya Layanan Sewa "Orang Seram"
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau